Otentikasi Toge Goreng Sebagai Makanan Tradisional Khas Kota Bogor
DOI:
https://doi.org/10.12928/jfc.v6i1.8003Keywords:
Kota Bogor, kuliner, makanan tradisional, otentikasi, taoge gorengAbstract
Taoge goreng merupakan makanan tradisional khas Bogor dengan bahan baku utama taoge dan oncom. Perubahan zaman berdampak pada perubahan keminatan maupun modifikasi terhadap makanan khas, sehingga diperlukan data mengenai keotentikan dari taoge goreng sebagai kuliner khas Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi otentikasi taoge goreng sebagai makanan tradisional khas Bogor. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2022-Januari 2023 di Kota Bogor. Penelitian dilakukan dengan survei terhadap pedagang taoge goreng yang eksis di Kota Bogor untuk selanjutnya ditentukan 30 informan secara purposive. Data diambil melalui observasi langsung serta wawancara. Informan pedagang taoge goreng didominasi laki-laki, usia 36-50 tahun, berdagang meneruskan usaha orang tua, serta memulai usaha sejak Tahun 2000. Empat komponen utama taoge goreng yaitu mie kuning, tahu, taoge dan kupat. Lima bahan baku bumbu dinilai wajib digunakan sebagai bagian kekhasan taoge goreng yaitu tauco, oncom, garam, bawang putih dan bawang merah, sementara tujuh bahan baku lain dapat digunakan dapat juga tidak. Pedagang taoge goreng masih didominasi pengolahan secara tradisional menggunakan kayu bakar serta penyajian kemasan menggunakan daun patat.
References
Adiasih, P., & Brahmana, R. K. M. R. (2015). Persepsi terhadap makanan tradisional Jawa Timur: Studi awal terhadap mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya. Kinerja, 19 (2), 112–125. https://doi.org/10.24002/kinerja.v19i2.538
Aditya, I. P. W. (2017). Transformasi dan perkembangan tekologi kompor. Medi Komunikasi FPIPS, 16 (2), 31–35. https://doi.org/10.23887/mkfis.v16i2.22738
Agustin, H., Hidayat, M. S., Wardiyanta, W., & Adhilla, F. (2023). Sosialisasi rintisan pengembangan desa wisata kebugaran kelurahan Canden kabupaten Bantul D.I Yogyakarta. INDRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 10–15. https://doi.org/10.29303/indra.v4i1.195.
Almerico, G. M. (2014). Food and identity: Food studies, cultural, and personal identity. Journal of International Business and Cultural Stuedies, 8, 1–7. http://www.aabri.com/manuscripts/141797.pdf
Anjang, P., Bioka, A., Faishal, A., Rahma, A., Suci, E., Poernama, G., Arif, M., Nur, N., & Chalida, M. (2020). Eksistensi budaya ‘Srawung’ di tengah globalisasi. Cakra Wisata: Jurnal Pariwisata dan Budaya, 21 (2), 39–48. Jurnal.uns.ac.id/cakra-wisata
Azis, R. A. (2017). Penggunaan styrofoam pada kemasan pangan sebagai pelanggaran terhadap hak konsumen (Studi kasus pada SD Swasta Unwanus Saadah Jakarta Utara). Lex Jurnalica, 14 (3), 171–183. https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Lex/article/view/2074
Bagaihing, M., & Mantolas, C. M. (2021). Kuliner lokal sebagai produk budaya (Studi kasus pada On The Rock Hotel, Kupang). Journey, 4 (2), 211–224. https://doi.org/10.46837/journey.v4i2.93
Candra, I. M. H. (2022). Pengaruh karakteristik wirusaha, pengalaman dan motivasi terhadap keberhasilan usaha UMKM. MANDAR: Management Development and Applied Research Journal, 5 (1), 139–143. https://doi.org/https://doi.org/10.31605/mandar.v5i1.1865
Christanto, V. (2020). Mempertahankan bisnis keluarga hingga generasi keempat pada usaha kuliner Tahu Campur Cak Kahar Surabaya. Agora, 8 (1), 1–6.
Ekafitri, R. (2010). Teknologi pengolahan mie jagung: Upaya menunjang ketahanan pangan Indoneisa. Pangan, 19 (3), 283–293. https://doi.org/10.33964/jp.v19i3.152
Hakim, L. (2015). Rempah & Herba Kebun-Pekarangan Rumah Masyarakat: Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-Kebugaran. Dandra Pustaka Indonesia.
Handayani, T. H. W. (2015). Makanan sebagai produk budaya dalam menghadapi persaingan global. Seminar Nasional 2015 “Pengembangan SDM Kreatif Dan Inovatif Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia Berdaya Saing Global.”
Hanggraito, A. A., & Budiani. (2021). Eksplorasi segmentasi pasar dan motivasi wisatawan kuliner di Gudeg Pawon Yogyakarta. JUMPA, 7 (2), 735–757. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2021.v07.i02.p18
Haq, M. H., & Putra, Y. Y. (2021). Gambaran entrepreneurship parenting pada pemilik Restoran Simpang Raya. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5 (1), 109–114. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/731
Harsana, M., Baiquni, M., Harmayani, E., & Widyaningsih, Y. A. (2018). Potensi makanan tradisional kue kolombeng sebagai daya tarik wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Home Economics Journal, 1 (2), 40–47. https://doi.org/10.21831/hej.v2i2.23291
Hartanti, N. B. (2014). Karakter streetscape sebagai pembentuk identitas kota Bogor. Seminar Nasional Riset Arsitektur Dan Perencanaan (SERAP) 3, 2, 8. http://libprint.trisakti.ac.id/id/eprint/464
Juliana, J. (2019). Analisis potensi kawasan wisata kuliner dalam mendukung pariwisata di Kota Tegal Jawa Tengah. Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 10 (2), 98–105. https://doi.org/10.31294/khi.v10i2.6356
Julniyah, L., & Ginanjar, A. (2020). Pewarisan nilai-nilai sedekah bumi pada generasi muda di Dusun Taban Desa Jenengan Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 2 (2), 139–145. https://doi.org/10.15294/sosiolium.v2i2.33215
Krisnadi, A. R. (2018). Gastronomi makanan Betawi sebagai salah satu identitas budaya daerah. National Conference of Creative Industry, September, 381–396. https://doi.org/10.30813/ncci.v0i0.1221
Laksmi, D. N. D. I., Setiasih, N. L. E., & Trilaksana, I. G. N. B. (2021). Effect of oncom extract on the level of estrogen hormone of productive white rats. Bali Medical Journal, 10 (2), 559–561. https://doi.org/10.15562/bmj.v10i2.2504
Lestari, N. S., & Aprillia, J. G. (2021). Tauco, perpaduan rasa yang eksotis. Khasanah Ilmu: Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 12 (2), 106–114. https://doi.org/10.31294/khi.v12i2.9939
Lestari, N. S., & Christina. (2018). Doclang, Makanan tradisional yang mulai tersisihkan. Jurnal Khasanah Ilmu, 9 (2), 21–27. https://doi.org/10.31294/khi.v9i2.5224
Luji, D. S. (2020). Eksistensi dan pewarisan budaya tuku dalam Masyarakat Pulau Ndao (Orang Ndao) Kabupaten Rote Ndao Ntt. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 10 (3), 289–310. https://doi.org/10.17510/paradigma.v10i3.400
Lukitasari, R. (2019). Penguatan reputasi masakan Padang: Simbol promosi pariwisata gastronomi dalam Film Tabula Rasa. Jurnal Master Pariwisata, 6 (1), 1–24. https://doi.org/10.24843/jumpa.2019.v06.i01.p01
Mariati, M., & Andreas, A. (2022). Delapan tradisi dalam makanan sebagai identitas Etnis Tionghoa Kota Tanjungpinang. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 6 (1), 293–302. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v6i1.13386.2022
Marwanti. (2000). Pengetahuan Masakan Indonesia. Adicita Karya Nusa.
Maulana, F. L., Agustini, I. G. A. A., & Kusumaningrum, N. K. V. (2020). Modifikasi makanan Indonesia berbahan santan. Journey, 3 (2), 51–64. https://doi.org/10.46837/journey.v3i2.79
Murdijati-Gardjito, Pridia, H., & Millaty, M. (2019). Kuliner Sunda: Nikmat Sedapnya Melegenda. Gadjah Mada University Press.
Nugraheni, M. (2018). Kemasan Pangan. In Plantaxia. Plantaxia.
Nurakhirawati, Harianthy, & Bahri, S. (2016). Kajian retensi karoten kapang oncom merah dari tongkol jagung selama pengolahan dan penyimpanan mie instan fungsional. Kovalen, 2 (2), 17–45. https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen/article/view/6722
Parantika, A., & Jenica, G. (2022). Pelestarian & pengembangan makanan khas Kampung Ciharahas Mulyaharja Sebagai Destinasi Wisata Kota Bogor. Journal of Tourism and Economic, 5 (1), 63–76. https://doi.org/10.36594/jtec.v5i1.140
Pardian, P., Esperanza, D., & Wulandari, E. (2012). Strategi pengembangan usaha oncom terhadap tenaga kerja pedesaan guna penguatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Sosiohumaniora, 14 (1), 38–51. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v14i1.5477
Peggy, J., Fakhriyah, A., & Hinta, E. (2018). Kearifan Lokal Dalam Kuliner Tradisional Gorontalo: Ilabulo, U Yilahe, Tiliaya dan Kukisi Karawo. Penerbit Amara Books.
Prabandari, D., Avenzora, R., & Sunarminto, T. (2019). Local wisdom for ecotourism development in Bogor. Media Konservasi, 23 (3), 274–280. https://doi.org/10.29244/medkon.23.3.274-280
Prabangkara, H. S. (2018). Kuliner Yogyakarta, dari identitas ke komoditas. Lensa Budaya, 13 (2), 110–122. https://doi.org/10.34050/jlb.v13i2.5315
Safitri, I., Salman, D., & Rahmadanih. (2018). Strategi pengembangan usaha kuliner: Studi Kasus Warung Lemang di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14 (2), 183–194. https://doi.org/10.20956/jsep.v14i2.4620
Sari, H. P. R. (2017). Analisis keautentikan dan keunikan Laksa Cihideung sebagai kuliner unggulan Kota Bogor. Transparansi, 9 (2), 255–269. https://doi.org/doi.org/10.31334/trans.v9i2.30
Setiawan, R. (2016). Memaknai kuliner tradisional di Nusantara: Sebuah tinjauan etis. Respons, 21 (01), 113–140. http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/response/article/download/527/194/
Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni, 20 (2), 102–112. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392
Sofyan, M. A. (2020). Eksistensi megono sebagai identitas kultural: Sebuah kajian antropologi kuliner dalam dinamika variasi makanan global. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15 (1), 45–62. https://doi.org/10.14421/jsr.v15i1.1751
Suciani, I. A., Mela, E., & Wijonarko, G. (2021). Strategi perbaikan makanan khas Bogor. AgriTECH, 41 (2), 152–160. https://doi.org/10.22146//agritech.45291
Sudiarta, N. P. (2022). Kualitas mie basah dengan penambahan tepung ubi talas. Jurnal Gastronomi Indonesia, 10 (2), 78–86. https://doi.org/10.52352/jgi.v10i2.919
Sudrajat, R. (2020). Pewarisan budaya dalam pengembangan ekonomi masyarakat. TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial, 3 (2), 298–313. https://doi.org/10.15575/jt.v3i2.9350
Suhartini, T., & Hadiatmi. (2011). Keragaman karakter morfologis garut (Marantha arundinaceae L.). Buletin Plasma Nutfah, 17 (1), 12–18.
Sukainah, A., Patang, P., Yunarti, Y., & Yuliadi, Y. (2014). Penerapan berbagai sumber bahan bakar dan konsentrasi garam pada pengasapan ikan layang. Jurnal Galung Tropika, 3 (3), 139–148. https://doi.org/10.31850/jgt.v3i3.87
Sumarto, S. (2019). Budaya, pemahaman dan penerapannya: Aspek sistem religi, bahasa, pengetahuan, sosial, kesenian, dan teknologi. Jurnal Literasiologi, 1 (2), 144–159. https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.49
Sunada, I. N. (2019). Potensi makanan tradisional Bali yang berbasis masyarakat sebagai daya tarik wisata di Pasar Umum Gianyar. Jurnal Gastronomi, 7 (1), 27–47.
Susiarti, S., Rahayu, M., Ningsih, D. Q. W., Arifa, N., & Setiawan, M. (2022). Tumbuhan rempah dan masakan tradisional di Kelurahan Nanggewer Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 23 (3), 337–353. https://doi.org/10.14203/jmb.v23i3.1434
Sutaguna, I. N. T. (2017). Modifikasi makanan tradisional bali berbahan dasar ayam sebagai daya tarik wisata di Desa Mengwi Badung. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 7 (2), 111–120. https://doi.org/10.22334/jihm.v7i2.7
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya dan kebudayaan: Tinjauan dari berbagai pakar, wujud-wujud kebudayaan, 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal. Cross-Border, 5 (1), 782–791. https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/1161
Syarifuddin, D., M. Noor, C., & Rohendi, A. (2017). Memaknai kuliner lokal sebagai daya tarik wisaya. Abdimas, 1 (1), 4–8.
Utami, S. (2018). Kuliner sebagai identitas budaya: Perspektif komunikasi lintas budaya. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 8 (2), 36–44. https://doi.org/10.35814/coverage.v8i2.588
Wardiyanta, Hidayat, S. & Adila, F. (2019). Makan di luar sebagai tren rekreasi keluarga masyarakat Sleman Yogyakarta. Media Bina Ilmiah, 14 (3), 2281-2290. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i3.332.
Wardiyanta, Adila, F., & Hidayat, S. (2020). Peran diferensiasi kuliner dan pemasaran dalam pengembangan destinasi pariwisata yogyakarta. Media Bina Ilmiah, 15 (4), 4311-4320. https://doi.org/10.33758/mbi.v15i4.
Wati, R. I., Subejo, S., Maulida, Y. F., Gagaria, E. A., Ramdhani, R. A., Izroil, K., Rahmalia, N. A., & Putri, L. A. (2021). Problematika, pola, dan strategi petani dalam mempersiapkan regenerasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 27 (2), 187–207. https://doi.org/10.22146/jkn.65568
Wibawati, D., & Prabhawati, A. (2021). Upaya Indonesia dalam mempromosikan wisata kuliner sebagai warisan budaya dunia. Kournal of Tourism and Creativity, 5 (1), 36–44. https://doi.org/10.51620/0869-2084-2021-66-8-465-471
Wicaksono, D. S., Putri, P. I. A., Hastri, A. N., Noviantikasari, D., Muflihati, I., Suhendriani, S., Nurdyansyah, F., Ujianti, R. M. D., & Umiyati, R. (2022). Perbandingan sifat mie instan, mie kering, dan mie basah yang disubstitusi dengan tepung tulang ayam. Journal of Food and Culinary, 5 (2), 76–89. http://journal2.uad.ac.id/index.php/jfc/article/view/7476
Widyastuti, ., & Efendi, R. (2021). Tauco Cianjur: The symbols of Sundanese and Chinese ethnic harmony in Cianjur. Proceedings of the 1st NHI Tourism Forum (NTF2019) - Enhancing Innovation in Gastronomic for Millennials, Ntf 2019, 135–146. https://doi.org/10.5220/0009883201350146
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Insan Kurnia, Imroatun, Gina Farhah, Dhea Amanda, Hazna Nabila Erlangga, Dyah Prabandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with JOURNAL OF FOOD AND CULINARY agree to the following terms:
- All articles published are Open Access that means they will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We use the CC-BY-SA license options under Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0). Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0). CC-BY-SA assures that all works will be available under CC-BY-SA always and no risk of commercial actions against the will of the copyright holder.
- Anyone can use, copy and disseminate the material in any medium or format; as well as re-use, re-mix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially. However, they must acknowledge the authors by giving appropriate credits (cite to the article or content), provide a link to the license, and indicate if changes were made and use under the same license as the original.
- Authors retain copyright and grant license exclusive rights in their article to Universitas Ahmad Dahlan as publisher of the JOURNAL OF FOOD AND CULINARY.
- Authors have the right to retain patent, trademark and other intellectual property rights (including research data).
- Authors have the right to proper attribution and credit for the published work.
Copyright Transfer Agreement
- The Authors submitting the manuscripts do so on the understanding that if they are accepted for publications, copyright of the articles shall be assigned to Universitas Ahmad Dahlan as publisher of the JOURNAL OF FOOD AND CULINARY.
- Universitas Ahmad Dahlan as publisher of The JOURNAL OF FOOD AND CULINARY, the Editors, and the Editorial Board Members of the JOURNAL OF FOOD AND CULINARY make every efforts to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements are published in the journal. In any way, the contents of the articles and circulars published in the JOURNAL OF FOOD AND CULINARY are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
- The publisher may revoke the publication for violating the ethical code of conduct.