Pembuatan Cendol dari Tepung Jerami Nangka dengan Rasio Bahan yang Berbeda

Authors

  • Indah Sari Universitas PGRI Semarang
  • Shintiya Diyah Ayu Mayang Sari Universitas PGRI Semarang
  • Sopiyan Amir Universitas PGRI Semarang
  • Iffah Muflihati Universitas PGRI Semarang
  • Sari Suhendriani Universitas PGRI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.12928/jfc.v5i1.5642

Abstract

Buah nangka memiliki limbah berupa jerami. Jerami nangka memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan buah nangka serta memilki kandungan karbohidrat dan serat sehingga dapat diolah menjadi tepung. Tujuan dari penelitian ini untuk memanfaatkan limbah dan mengkaji penggunaan tepung jerami nangka terhadap karakteristik cendol. Metode yang digunakan untuk membuat tepung jerami nangka melalui proses blanching selama 5 menit kemudian pengeringan selama 24 jam dan penghalusan hingga diperoleh tepung jerami nangka. Tepung yang dihasilkan menjadi bahan dasar pembuatan cendol yang dicampurkan dengan tepung tapioka. Rasio tepung jerami nangka dan tapioka yang digunakan adalah 2:1, 3:1, dan 4:1. Hasil menunjukkan bahwa rasio 2:1 menghasilkan kadar air cendol tertinggi. Penggunaan tepung jerami nangka yang lebih banyak akan meningkatkan kecerahan cendol. Sifat sensoris dan tingkat kesukaan panelis dari ketiga rasio yang berbeda menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara nyata.

References

AOAC. (2005). Official methods of analysis of the association of official analytical Chemists, Inc., Washington, USA.

Bonisya, C., Nopriantini, & Hariyadi, D. (2019). Pengaruh penambahan jerami nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap kadar serat dan daya terima abon ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Pontianak Nutrition Journal, 2 (1), 15-19.

Handayani, Lina. (2016). Pemanfaatan limbah nangka sebagai penganekaragaman makanan. Jurnal Warta, 47.

Hasanah, A., Nurrahman, & Suyanto, A. (2022). Penambahan ekstrak kulit buah naga terhadap derajat warna, kadar antosianin, aktivitas antioksidan, dan sifat sensoris cendol. Jurnal Pangan dan Gizi, 12 (1), 25-31.

Ilat, L.V., Murni, S., & Parengkuan, T. (2018). Analisis pengaruh produk dan harga terhadap keputusan pembelian ulang pada ukm d’cendol 77. Jurnal EMBA, 6 (4), 2548-2557.

Isnaharani, Y. (2008). Pemanfaatan tepung jerami nangka (Artocarpus heterophyllus) dalam pembuatan cookies tinggi serat. Skripsi Institut Pertanian Bogor.

Lestari, B.P. (2019). Karakteristik fisik dan sensoris cendol instan dengan penambahan cincau hijau (Cyclea barbata L.). Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (1), 65-80.

Mozin, F., Nurhaeni, & Ridhay, A. (2019). Analisis kadar serat dan kadar protein serta pengaruh waktu simpan terhadap sereal berbasis tepung ampas kelapa dan tepung tempe. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 5 (3), 240–251. doi.org/10.22487/kovalen.2019.v5.i3.11579.

Nugraheni, M. (2014). Pewarna alami: sumber dan aplikasinya pada makanan dan kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pramiutari, N. M. N., Basuki, E., & Widyasari, R. (2020). Pengaruh proporsi dami nangka terhadap karakteristik kimia, fisik dan organoleptik selai lembaran nanas. Pro Food, 6 (2), 685–696. doi.org/10.29303/profood.v6i2.156.

Rahman, M. & Mardesci, H. (2015). Pengaruh perbandingan tepung beras dan tepung tapioka terhadap penerimaan konsumen pada cendol. Jurnal Teknologi Pertanian, 4 (1), 18-28. doi.org/10.32520/jtp.v4i1.76.

Retnowati, P.A., & Kusnadi, J. (2014). Pembuatan minuman probiotik sari buah kurma (Phoenix dactylifera) dengan isolat Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2 (2), 70-81.

Tantalu, L., Handayani, S., Rozana, R., & Wunga, F. (2020). Efek variasi suhu dan waktu blanching pada kualitas manisan nangka kering (Artocarpus heterophyllus). Teknologi Pangan : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 11 (1), 27–33. doi.org/10.35891/tp.v11i1.1864.

Winarsih, N., & Sopandi, T. (2014). Pemanfaatan jerami nangka (Artocarpus heterophyllus) sebagai bahan baku yoghurt nangka. Stigma, 7 (01), 18–23.

Wulandari, K., & Widjanarko, S. B. (2018). Optimasi proses ekstraksi pektin dari kulit dan jerami nangka (Artocarpus heterophyllus) (Kajian rasio bahan pengendap dan lama pengendapan) menggunakan metode respon permukaan. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 6 (4), 38–48. doi.org/10.21776/ub.jpa.2018.006.04.5.

Yanto, A.F. & Bachtiar, D.I. (2017). Persepsi masyarakat terhadap dawet ireng kuliner khas Purworejo. Sustainable Competitive Advantage-7, 196-210.

Yusmita, Lisa & Wijayanti, R. (2018). Pengaruh penambahan jerami nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) terhadap karakteristik fruit leather mangga (Mangifera indica L). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 10 (1), 36-41.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles