Potensi Penambahan Aerami (Air Rendaman Abu Jerami) Sebagai Pengawet Alami Untuk Bahan Makanan

Authors

  • Siti Umaira Universitas Asyiyah Yogyakarta
  • Agil Dhiemitra Aulia Dewi Universitas Asyiyah Yogyakarta
  • Astari Puruhita Ansokowati Universitas Asyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/jfc.v4i1.4129

Keywords:

air rendaman abu jerami, bahan makanan, bahan pengawet.

Abstract

Penerapan aturan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka positif Covid-19 akibat dari dampak kenaikan kasus yang sangat tinggi di Indonesia menuntut masyarakat agar membatasi kegiatan diluar rumah. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat diluar rumah membuat masyarakat harus menyimpan dan mengolah makanan dengan benar dan mengurangi frekuensi belanja ke pasar atau keluar rumah sekadar untuk membeli makanan. Pengawetan makanan adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan daya simpan suatu makanan. Ada banyak cara yang digunakan untuk mengawetkan makanan baik secara alami atau dengan menggunakan bahan kimia. Salah satu contohnya adalah pengawetan menggunakan air rendaman abu jerami atau lebih dikenal dengan air ki. Tujuan dari artikel ini adalah menganalisis efektifitas penggunaan air rendaman abu jerami sebagai pengawet alternatif dan sebagai pengawet alami pada makanan.  Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan mengkaji dan melakukan analisis berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh bahwa penambahan konsentrasi air rendaman abu jerami kedalam bahan makanan terbukti menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan efektif untuk mengawetkan makanan dengan memperpanjang daya simpan makanan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan air rendaman abu jerami terhadap daya simpan suatu bahan  makanan.

References

Astawan, M. (2006) Membuat Mie dan Bihun. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ayoyogya (2019) BPOM DIY Ada 3 Jenis Makanan Berformalin di Pasar Argosari. Available at: https://ayoyogya.com/read/2019/12/09/38036/bbpom-diy-ada-3-jenis-makanan-berformalin-di-pasar-argosari.

Aziza, M. U., Rahfiludin, M. Zen and Pangestuti, D. R. (2017) Perbedaan Kadar Formalin pada Tahu Putih Di Tingkat Produsen Dan Pedagang Kota Semarang Tahun 2016, 5. Available at: https://media.neliti.com/media/publications/106615-ID-perbedaan-kadar-formalin-pada-tahu-putih.pdf.

Cholifah, N., Hendrarini, L. and Amri, C. (2017) Pemanfaatan Bawang Putih dan Daun Pandan sebagai Pengawet Alami Tahu Ditinjau dari Masa Simpan dan Tingkat Kesukaan, Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), p. 10. doi: 10.29238/sanitasi.v9i1.35.

Christine F. M. (2016) Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical. UNSRAT PRESS Manado. doi: 10.1088/1751-8113/44/8/085201.

Dahlia and Pulungan, A. R. (2011) Penggunaan Abu Merang Padi (Oryza Sativa) Untuk Pengolahan Snack Cumi-Cumi (Loligo sp) Asap Yang Disimpan Secara Vakum, 1, pp. 12-20.

Desrosier, N. W. (2008) Teknologi Pengawetan Pangan. UI Press.

Fajar, M., Maulana, I. T. and Dasuki, U. A. (2015) Isolasi Pektin dari Jerami Padi (Oryza Sativa L.) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film untuk Pelapisan Buah, Prosiding Penelitian SpeSIA Unisba, pp. 199-204.

Gugus Tugas Covid-19 (2020) Protokol Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Available at: https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/Protokol Percepatan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019.pdf.

Herawati, H. (2008) Penentuan Umur Simpan pada Produk Pangan, Jurnal Litbang Pertanian, 27(4), pp. 124-130.

Muntikah and Razak, M. (2017) Ilmu Teknologi Pangan, Kementerian Kesehatan RI. Indonesia.

Satgas COVID-19 (2021) Pasien Sembuh COVID-19 Terus Bertambah, 26 Januari 2021. Available at: https://covid19.go.id/.

Serie, E. T., Nuraini, H. and R. Hidaiyanti (2014) Pengaruh Penambahan Ekstrak Abu Jerami Dan Ekstrak Kunyit Terhadap Elastisitas Dan Mutu Organoleptik Mie Basah, Agritepa, I(1), pp. 52-62.

Tarwendah, I. P. (2017) Studi Komparasi Atribut Sensoris dan Kesadaran Merek Produk Pangan, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(2), pp. 66-73.

Wahidin, S. et al. (2013) Aplikasi Pemanfaatan Air KI (Air Rendaman Abu Jerami) Sebagai Pengawet Alternatif Pada Tahu, Laporan Akhir Program Kreatifitas Mahasiswa.

Wijaya, C. H., Mulyono, N. and Afandi, F. A. (2012) Bahan Tambahan Pangan Pengawet, IPB Press, Bogor.

Wulandari, M. K., Azizah, S. R. and Choiruddin, A. (2020) Potensi Aerami (Air Rendaman Jerami) Sebagai Alternatif Bahan Pengawet Alami Dalam Dunia Industri Tahu di Era Covid-19, (September), pp. 436-440.

Yulia, Y. (2017) Efektivitas Pemanfaatan Sampah Merang Padi (Oryza sativa) Sebagai Pengawet Mie Tiaw Basah, Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), p. 103. doi: 10.30602/jvk.v3i2.106.

Yuliana, H., Widyastuti, S. and Werdiningsih, W. (2018) Perubahan Mutu Mikrobiologi, Kimia, Fisik dan Organoleptik Mie Basah Tersubstitusi Mocaf Dengan Penambahan Air Ki dan Sari Kunyit Selama Penyimpanan, pp. 1-19.

Downloads

Published

2021-06-30

Issue

Section

Articles