Kandungan Gizi, Jumlah Mikroba dan Daya Terima Produk Olahan Ulat Sagu (R. Ferrugineus)

Authors

  • Aisyah Warsid Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
  • Hasriany Arifin Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
  • Nurvadillah Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya

DOI:

https://doi.org/10.12928/jfc.v7i2.11629

Keywords:

hedonik, jumlah mikroba, kandungan gizi, mutu organoleptik, produk, ulat sagu

Abstract

Edible insect atau serangga yang dapat dikonsumsi merupakan sumber pangan alternatif yang berkelanjutan dan berkualitas. Namun demikian, belum banyak penelitian yang mengacu pada produk olahan ulat sagu terutama ulat sagu di daerah Tana Luwu ini yang kemudian dibandingkan perbedaan hasil uji proksimat, daya terima dan keamanan pangannya. Urgensi penelitian ini adalah menghasilkan alternatif olahan produk yang berbahan dasar ulat sagu yang dapat diterima oleh konsumen. Tujuan penelitian ini membandingkan kandungan gizi, jumlah mikroba dan daya terima produk olahan ulat sagu dan kontrol. Metode penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan desain Intact Group. Formulasi produk terdiri dari 2 jenis yaitu kontrol dan olahan ulat sagu. Tahap awal dimulai pada formulasi produk olahan ulat sagu menjadi tiga jenis olahan. Kadar air dan protein ada produk olahan ulat sagu lebih rendah dibandingkan kontrol pada masing-masing. Kadar lemak dan karbohidrat produk olahan ulat sagu lebih tinggi dari kontrol Kadar abu pada produk olahan FN1 dan FO1 yaitu 1.99% dan 1.48% lebih rendah dibandingkan dengan kontrol masing-masing produk. Berbeda dengan produk olahan FM1 kadar abunnya lebih tinggi dibandingkan kontrol yaitu 2.43%. Hasil uji cemaran mikroba pada FNI, FO1 dan FM1 berada dibawah standar maksimal SNI yaitu 1x105 koloni/gram. Mutu organoleptik produk olahan ulat sagu berbeda nyata dengan kontrol pada masing-masing atribut. Hasil penilaian uji hedonik produk olahan ulat sagu berbeda nyata dengan produk kontrol dan panelis cenderung tidak suka pada produk olahan ulat sagu.

References

Akande, O. A., Falade, O. O., Badejo, A. A., & Adekoya, I. (2020). Assessment of Mulberry Silkworm Pupae and African Palm Weevil larvae as alternative protein sources in snack fillings. Heliyon, 1–8.

[AOAC] Association of Official Analitycal Chemist. (2005). Official Methods of Analysis. Assosiation of Official Analytical Chemist.

Astawan, M. (2003). Pangan fungsional untuk kesehatan yang optimal. Jakarta: Kompas.

Badan Standar Nasional. (2009). Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan SNI 7388:2009. Badan Standar Nasional.

Badan Standar Nasional. (2014). Produk Nugget SNI 6682: 2014. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Ishak, M., Saleh, E. J., & Rachman, A. B. (2014). Karakteristik kadar protein, lemak dan karbohidrat Nugget Ayam yang terbuat dari tepung ubi hutan. Ilmiah Agrosains Tropis, 7(3), 092–162.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.

Khanittha, C., Manat, C., & Worawan, P. (2020). Farm-Raised Sago Palm Weevil (Rhynchophorus ferrugineus) larvae: Potential and Challenges for Promising Source of Nutrients. Journal of Food Composition and Analysis, 92.

Kholil, K. (2020). Hasil Uji Madu Trygona. Jakarta: Universitas Usahid.

Kingwascharapong, P., Petsong, K., Karnjanapratum, S., & Pongsetkul, J. (2022). Development and characterization of thai fish cake (tod mun pla) fortified with sago palm weevil larvae (Rhynchophorus ferrugineus). Current Applied Science and Technology, 22(6).

Köhler, R., Irias-Mata, A., Ramandey, E., Purwestri, R., & Biesalski, H. K. (2020). Nutrient Composition of the Indonesian Sago Grub (Rhynchophorus bilineatus). International Journal of Tropical Insect Science, 40(3), 677–686. https://doi.org/10.1007/s42690-020-00120-z

Kowalczewski, P. L., Gumienna, M., Rybicka, I., Gorna, B., Sarbak, P., Dziedzic, K., & Kmiecik, D. (2021). Nutritional value and biological activity of gluten-free bread enriched with cricket powder. . Molecules.

Kusharto, C. M., Astuti, T., Aisyah, Marliyati, S. A., & Rosmiati, R. (2015). Formulasi, kandungan gizi, dan daya terima kue-kue tradisional makassar berbasis tepung pupae-mulberry (pury) sebagai makanan bergizi masa depan. Jurnal Gizi Dan Pangan, 10(3), 197–206.

Leatemia, J., Patty, J., Masauna, E., Noya, S., & Hasinu, J. (2020). Utilization of sago grub (Rhynchophorus ferrugineus Olivier) (Coleoptera: Curculionidae) as an alternative source of protein. International Conference on Sustainable Utilization of Natural Resources.

Niaba-Koffi, P., Gildas, G., Beugre, A., & Gnakri, D. (2013). Nutritional and sensory qualities of wheat biscuits fortified with defatted macrotermes subhyalinus. International Journal of Chemical Science and Technology, 3, 25–32.

Nirmala, I. R., Tress, Suwarni, & Pramono, M. S. (2017). Sago worms as a nutritious traditional and alternative food for rural children in Southeast Sulawesi, Indonesia. Asia Pacific Journal Clinical Nutrition, 26(1), 40–49.

Nuban, N. S., Wijaya, S. M., Rahmat, A. N., & Yuniarti, W. (2020). Makanan tradisional dari ulat sagu sebagai upaya mengatasi malnutrisi pada anak. Indonesian Journal of Nursing and Health Science, 1(1), 25–36.

Okaraonye, C. C., & Ikewuchi, J. C. (2008). Rhynchophorus phoenicis (F) Larva meal: nutritional value and health implications. Journal of Biological Sciences, 8(7), 1221–1225.

Puspandari, N., & Isnawati, A. (2015). Deskripsi hasil uji angka lempeng total (ALT) pada beberapa susu formula bayi. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), 106–113.

Restu. (2012). Pemanfaatan Ikan Toman (Channa micropeltes) Sebagai Bahan Nugget. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 1(2).

Roncolini, A., Milanović, V., Cardinali, F., Osimani, A., Garofalo, C., Sabbatini, R., Clementi, F., Pasquini, M., Mozzon, M., & Foligni, R. (2019). Protein fortification with mealworm (Tenebrio molitor L.) powder: Effect on textural, microbiological, nutritional and sensory features of bread. PLos One, 14.

Setyaningsih, T. A. Y. (2018). Protein, Antioksidan dan Uji Sensoris Sosis Ulat Sagu (Rhynchophorus ferrugineus) Dengan Pewarna Bayam Merah (Amaranthus Tricolor). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta.

Suparthana, I. P., Pangabean, A. J. V, & Yusa, N. M. (2023). Analisis sensori dan gizi kerupuk sagu kaya nutrisi dari ulat sagu (Rhyinchophorus ferrugineus).

Agrointek, 17(4), 838–843.

Vidayanana, L. R., Sari, F. K., & Damyanti, A. Y. (2020). Pengaruh penambahan daun kelor terhadap penerimaan, nilai proksimat dan kadar zat besi pada nugget lele. Jurnal Sagu, 19(1).

Winarno, F. G. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yusniardi, E., Kanetro, B., & Slamet, A. (2010). Pengaruh jumlah lemak terhadap sifat fisik dan kesukaan meat analog protein kecambah kacang tunggak (Vigna unguiculata). Agritech, 30(3), 148–151.

Downloads

Published

2024-12-01

Issue

Section

Articles