Deteksi Gangguan Emosi dan Perilaku Disruptif Pada Anak Usia Prasekolah

Authors

  • Ega Asnatasia Maharani Universitas Ahmad Dahlan
  • Intan Puspitasari Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.26555/jecce.v2i1.566

Keywords:

perilaku disruptif, anak prasekolah, gangguan emosi, deteksi dini

Abstract

Masalah emosi dan perilaku merupakan keluhan yang kerap muncul dalam setting pendidikan anak usia dini. Fenomena di lapangan menunjukkan adanya kesulitan yang dialami guru  dalam membedakan mana masalah emosi dan perilaku yang memerlukan intervensi lebih lanjut dan tidak. Penelitian ini bertujuan memberikan data pendahuluan (baseline research) tentang gejala gangguan emosi dan perilaku disruptif pada anak usia prasekolah di sekolah mitra program studi PGPAUD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap guru. Observasi dan wawancara dilaksanakan dengan mengacu pada panduan diagnosa gangguan emosi dan perilaku disruptif (DSM IV). Upaya deteksi gejala gangguan emosi dan perilaku disruptif ini dilaksanakan di lima sekolah mitra PGPAUD UAD di wilayah Yogyakarta, yang sebelumnya telah melaporkan adanya berbagai masalah emosi dan perilaku yang muncul pada peserta didiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 61 anak yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan perilaku, gangguan emosi dan keduanya sekaligus. Anak dengan klasifikasi gejala gangguan perilaku disruptif ADHD ditemukan sebanyak 37 anak atau sebesar 9,2%. Ditemukan 10 anak atau sebesar 2,5% anak dari total populasi memunculkan gejala ODD. Gejala Conduct Disorder (CD) ditemukan pada 3 orang anak atau sebesar 0,7% dan gangguan emosi yang dideteksi pada penelitian ini ditemukan sebesar 2,7% atau sejumlah 11 orang anak. Prevalensi komorbiditas paling besar ditemukan pada jenis gangguan ADHD dan ODD.

References

Claessens, A., & Dowsett, C. (2014). Growth and Change in Attention Problems, Disruptive Behavior, and Achievement from Kindergarten to Fifth Grade. Psychological Science, 25(12), 2241–2251.
Eleftheria, B., Kafenia, B., & Andreou, E. (2007). Classroom Behavior Management Practices in Kindergarten Classrooms: An Observation Study. Hellenic Journal of Research in Education.
Finks, K. (2012). Symptoms, Treatment, and Medication Reactions for Disruptive Behavior Disorders. NASN School Nurse.
Grasso, D. J., Henry, D., Kestler, J., Nieto, R., Wakschlag, L. S., & Gowan, M. J. . (2015). Harsh parenting as a potential mediator of the association between intimate partner violence and child disruptive behavior in families with you children. Journal of Interpersonal Violence, 31(11), 2102–2126.
Hayes, L., Giallo, R., & Richardson, K. (2010). Outcomes of an early intervention program for children with disruptive behaviour. Child Adolescent Psychiatry, 18(6), 560–566.
Keenan, K., & Wakschlag, L. S. (2000). More than terrible twos: The nature and severity of behavior problems in clinic-referred preschool children. Journal of Abnormal Child Psychology, 28, 33–46.
Kliem, S., Heinrichs, N., Lohmann, A., Bussing, R., Scwahzer, R., & Briegel, W. (2018). Dimensional latent structure of early disruptive behaviour disorder: A taxometric analysis in pre-schoolers. Journal Abnormal Child Psychology, 46(7), 1385–1394.
Masi, L., & Gignac. (2015). ADHD and comorbid disorder in childhood: Psychiatric problems, medical problems, learning disorder, and developmental coordination disorder. iMedpub Journal, 1(5), 1–9.
McCabe, L. ., & Frede, E. C. (2007). Challenging behaviors and the role of preschool education. National Institute for Early Education Research Preschool Policy Brief, 16.
Nikolas, M. A., & Burt, S. A. (2010). Genetic and environmental influences on ADHD symptom dimensions of inattention and hyperactivity: a meta-analysis. Journal of abnormal psychology, 119(1), 1–17.
Nurmalitasari, F. (2015). Perkembangan sosial emosi pada anak usia prasekolah. Buletin Psikologi, 23(2), 103–111.
Papalia, D. E., Olds, S. ., & Feldman, R. D. (2002). A child’s world: Infancy through adolescence (9th ed.). New York: McGraw-Hill.
Salmon, H. (2006). Educating students with emotional or behavioral disorders. Law & Disorder, 1, 49–53.
Staal, I. E., Van Stel, H. F., Hermanns, J. M. A., & Scrijhvers, A. J. . (2016). Early detection of parenting and developmental problems in young children: Non-randomized comparison of visits to the well-baby clinic with or without a validated interview. International Journal of Nursing Studies, 62, 1–10.
Stern, A., Blais, J. A., & Danese, A. (2018). Association between abuse/neglect and ADHD from childhood to young adulthood: A prospective nationally-representative twis study. Child Abuse & Neglect, 274–285.
The Individuals with Disabilities Education Improvement Act. (2004). Diambil dari U.S. Department of Education.
Wiguna, T., Manengkei, P. S., Pamela, C., Rheza, A. M., & Hapsari, W. A. (2010). Masalah Emosi dan Perilaku Pada Anak dan Remaja di Poliklinik Jiwa Anak dan Remaja di RSUPN Dr.Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sari Pediatri, 12(4), 270–277.

Downloads

Published

2019-05-04

How to Cite

Maharani, E. A., & Puspitasari, I. (2019). Deteksi Gangguan Emosi dan Perilaku Disruptif Pada Anak Usia Prasekolah. Journal of Early Childhood Care and Education, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.26555/jecce.v2i1.566

Issue

Section

Articles