Jogja Digital Valley's persuasive communication strategy in improving the potential of digital creative industry in Yogyakarta

Authors

  • Aprilia Ayu Saputri Universitas Ahmad Dahlan
  • Choirul Fajri Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.12928/commicast.v2i1.3148

Abstract

Pemanfaatan teknologi digital saat ini bukan hal baru lagi. Tidak hanya sebagai sarana komunikasi tetapi juga untuk mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia, sehingga muncul istilah industri kreatif digital. Industri kreatif digital adalah pemanfaatan kreativitas dan keterampilan individu dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan kerja dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan berkembangnya industri kreatif digital, banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengoptimalkan potensi industri kreatif digital sebagai tujuannya. Salah satunya TELKOM yang mendirikan Jogja Digital Valley sebagai fasilitator perkembangan industri kreatif digital di Yogyakarta. Oleh karena itu, harus ada strategi komunikasi yang persuasif dalam mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya,Penelitian kualitatif ini mengungkap fenomena yang terjadi secara mendalam dan diperkuat dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan sistem pengisian dimana data digabungkan dengan teori-teori yang ada kemudian divalidasi melalui triangulasi dengan pengecekan data dari berbagai sumber.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi persuasif yang dilakukan Jogja Digital Valley dalam meningkatkan potensi industri kreatif digital di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian, Jogja Digital Valley menerapkan strategi komunikasi persuasif dengan menggunakan elemen AIDDA. Dalam strategi komunikasi persuasif, salah satunya dengan melaksanakan beberapa program yang target audiensnya adalah para pelaku industri kreatif digital dengan memanfaatkan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jogja Digital Valley menerapkan strategi komunikasi persuasif yang efektif untuk meningkatkan potensi industri kreatif digital di Yogyakarta.

References

Cangara, H. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi (Cetakan Keempat). In Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Cangara H. (2009). Komunikasi Politik ;Konsep, teori dan strategi. In Communication Science.
Daryanto, B. dan. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan . JDM (Jurnal Dinamika Manajemen).
Effendy, O. U. (2009). Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. In Komunikasi dalam sebuah organisasi.
Evans, G. (2009). Creative cities, creative spaces and urban policy. Urban Studies. https://doi.org/10.1177/0042098009103853
Markusen, A., Wassall, G. H., DeNatale, D., & Cohen, R. (2008). Defining the creative economy: Industry and occupational approaches. Economic Development Quarterly. https://doi.org/10.1177/0891242407311862
Nurudin. (2013). Media Sosial Baru dan Munculnya Revolusi Proses Komunikasi. Jurnal Komunikator.
Ritonga, E. Y. (2018). Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study. https://doi.org/10.31289/simbollika.v4i1.1460
Sugiyono. (2017). Sugiyono. Penelitian.
Vitellone, N. (2015). Syringe sociology. British Journal of Sociology. https://doi.org/10.1111/1468-4446.12124
Vitellone, N. (2017). Social Science of the Syringe. In Social Science of the Syringe. https://doi.org/10.4324/9781315622729
Young, R. (2016). Persuasive Communication. In Persuasive Communication. https://doi.org/10.4324/9781315687117
Zakiyuddin, A. (2018). TEKNIK TEKNIK PROPAGANDA POLITIK JALALUDIN RAKHMAT. Jurnal Academia Praja. https://doi.org/10.36859/jap.v1i01.41

Downloads

Published

2021-02-02

Issue

Section

Articles