SPATIAL ANALYSIS OF TUBERCULOSIS, POPULATION AND HOUSING DENSITY IN YOGYAKARTA CITY 2017-2018

Authors

  • Muthia Ardiyanti Faculty of Public Health, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
  • Sulistyawati Sulistyawati Faculty of Public Health, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
  • Yudha Puratmaja Master of Public Health, Faculty of Public Health, Khon Kaen University, Khon Kaen

DOI:

https://doi.org/10.26555/eshr.v3i1.3629

Keywords:

Population density, Housing density, Spatial analysis, Tuberculosis, TB

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease that becomes a health problem globally, including in Indonesia. Yogyakarta City is a district that struggle with TB; from 2017-2018, there was an increase of TB case in this city. There was limited evidence concerning TB and its possible risk factors among TB case 2017-2018, mainly using GIS in Yogyakarta.

Methods: This study used an ecological study design to determine the correlation between population and housing density with TB incidence in Yogyakarta City in 2017-2018. Secondary data was obtained from the Yogyakarta City Health Profile 2018-2019.  Spearman rank correlation test and spatial analysis using Quantum GIS software were employed to analyse the data.

Results: There was a relationship between TB and population density variables (p-value = 0.034; R = -0.568) and housing density (p-value = 0.012; R = -0.625) in Yogyakarta, 2017-2018.

Conclusions: This study indicates that the density of housings and population affect the prevalence of Tuberculosis.

References

1. WHO. Global Tuberkulosis Report. 2019.

2. Dinkes Provinsi DIY. Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DIY; 2019.

3. Dinkes Kota Yogyakarta. Profil Kesehatan Tahun 2018 Kota Yogyakarta (Data Tahun 2017). Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; 2018.

4. Dinkes Kota Yogyakarta. Profil Kesehatan Tahun 2019 Kota Yogyakarta (Data Tahun 2018). Vol. 107. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta; 2019. 107–126 p.

5. Wulandari F. Analisis Spasial Tuberkulosis Paru BTA (+) di Jakarta Selatan Tahun 2006-2010. Universitas Indonesia; 2012.

6. Aditama RT, Suharyo. Analisis Distribusi dan Faktor Risiko Tuberkulosis Paru melalui Pemetaan berdasarkan Wilayah di Puskesmas Candilama Semarang Triwulan Terakhir Tahun 2012. J Dunia Kesehat. 2012;7(6):1–25.

7. Nafsi AY. Analisis Spasial Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Faktor Demografi dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga di Wilayah Pesisir. Universitas Negeri Semarang; 2019.

8. Nurbeti M, Kusnanto H, Nugroho WS. Analisis Spasial Kasus Leptospirosis di Perbatasan Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. J Kesehat Masy. 2016;10(1):1–10.

9. Wulandari SA. Analisis Spasial Aspek Kesehatan Lingkungan dengan Kejadian Filariasis di Kota Pekalongan. Universitas Negeri Semarang; 2009.

10. Achmad F. Analisis Spasial Penyakit Tuberkulosis Paru BTA Positif di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2007-2009. Universitas Indonesia; 2010.

11. Haq A, Achmadi UF, Susanna D. Analisis Spasial (Topografi) Tuberkulosis Paru di Kota Pariaman, Bukittinggi, dan Dumai Tahun 2010-2016. J Ekol Kesehat. 2019;18(3):149–58.

12. Hadisaputro S, Nizar M, Suwandono A. Epidemiologi Manajerial Teori dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2011.

13. Hastuti T, Ahmad LO, Ibrahim K. Analisis Spasial, Korelasi dan Tren Kasus TB Paru BTA Positif menggunakan Web Sistem Informasi Geografis di Kota Kendari Tahun 2013-2015. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689–99.

14. Utami R. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Riwayat Penyakit Penyerta dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) BTA Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I, kOTA Yogyakarta. Unoversitas Ahmad Dahlan; 2018.

15. Dotulong JFJ, Sapulete MR, Kandou GD. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Penyakit Tb Paru di Desa Wori Kecamatan Wori. J Kedokt Komunitas Dan Trop. 2015;3(2):57–65.

16. Pratiwi RD, Pramono D, Junaedi J. Socio-Economic and Environmental Risk Factors of Tuberculosis in Wonosobo, Central Java, Indonesia. J Kesehat Masy. 2020;16(1):61–70.

17. Ritohardoyo S, Sadali I. Kesesuaian Keberadaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terhadap Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta. Tata Loka. 2017;19(4):291–305.

Downloads

Published

2021-03-04

Issue

Section

Research Article