Objektifikasi Penafsiran Al-Qur’an sebagai Upaya dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan

Authors

  • Beta Pujangga Mukti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/taqaddumi.v2i1.6227

Keywords:

Objectification of Al-Qur'an Interpretation, Religion and Nationalism, Islam and Nationality

Abstract

The Qur'an, the first maṣdar tasyrī', teaches the importance of building unity. Recent phenomena have actually shown the opposite. Some groups want to build Indonesia only with the spirit of nationality, but other groups want to base it only on religion. Even these two poles of thought are throwing accusations at each other. Indonesia's development cannot be based solely on the spirit of nationality or religion alone. This of course is no longer relevant. This paper examines the above problems with the descriptive-analytical method. The researcher presents the facts of the relationship pattern of religion and nationalism or Islam and nationality (das sein), then the researcher offers the pattern of relationships that should be sought by each element of the nation (das sollen). This study concludes that the pattern of the relationship between religion and nationalism or Islam and nationality needs to be brought from an attitude of subjectivity to an attitude of objectivity. If the aspect of subjectivity comes out, in the sense of believing in each other's truth and accusing the other of being wrong, it can lead to SARA. Therefore, both religion and nationalism or Islam and nationality need to bring up objective values ​​as a common denominator, namely a common reference in building Indonesia.

Al-Quran, maṣdar tasyrī‘ pertama, mengajarkan pentingnya membangun persatuan Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini justru menunjukkan fakta sebaliknya. Sebagian kelompok ingin membangun Indonesia hanya dengan spirit kebangsaan, namun di kelompok lain ingin mendasarkan hanya pada agama. Bahkan kedua kutub pemikiran ini saling melontarkan tuduhan. Pembangunan Indonesia tidak dapat didasarkan hanya pada spirit kebangsaan atau agama semata. Hal ini tentu sudah tidak lagi relevan. Makalah ini mengkaji problematika di atas dengan metode deskriptif-analisis. Peneliti menyajikan fakta pola hubungan agama dan nasionalisme atau Islam dan kebangsaan (das sein), kemudian peneliti menawarkan pola hubungan yang seharusnya diusahakan oleh setiap elemen bangsa (das sollen). Kajian ini menyimpulkan bahwa pola hubungan agama dan nasionalisme atau Islam dan kebangsaan perlu dibawa dari sikap subjektivitas kepada sikap objektivitas. Jika aspek subjektivitasnya yang keluar, dalam arti meyakini kebenaran masing-masing dan menuduh yang lain salah, maka bisa menimbulkan SARA. Oleh karena itu, baik agama dan nasionalisme atau Islam dan kebangsaan perlu memunculkan nilai objektif sebagai common denominator, yaitu rujukan bersama dalam membangun Indonesia.

References

Akhmadi, Agus. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia.” Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019).

Al-Banna, Hasan. Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al-Banna. Diedit oleh Khozin Abu Faqih. Jakarta: Al-I’tishom, 2007.

Augustin, Saint, dan Grecian Blue Tark. “Philosophy of Religion.” In Pengantar Kajian Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013.

Darlis. “Mengusung Moderasi Islam di Tengah Masyarakat Multikultural.” Rausyan Fikr 13, no. 2 (2017).

Gardner, John. Pancasila Dalam Praksis Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2019.

Haidt, Jonathan. The Righteous Mind. Diedit oleh Damaring TyasWulandari Palar. Jakarta: Gramedia, 2020.

Kuntowijoyo. Islam Sebagai Ilmu; Epistemologi, Metodologi dan Etika. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2007.

———. Muslim Tanpa Masjid; Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental. Yogyakarta: Mata Bangsa, 2018.

Lafif, Yudi. “Wawasan Kebangsaan,” 2020.

Muladi. “Wawasan Kebangsaan (4 Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara).” Last modified 2019. Diakses Januari 10, 2022. https://kesbangpol.bantenprov.go.id/id/read/bidang-bina-ideologi-dan-wawas.html.

Munawwir, Imam. Asas-Asas Kepemimpinan Dalam Islam. Surabaya: Usaha Nasional, 1983.

Nata, Abuddin. Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. 1 ed. Depok: Kencana, 2018.

Natsir, Haedar. “Muhammadiyah Tak Bisa Fikih An Sich.” Republika. Jakarta, Juni 9, 2015.

Nurwakhid, Ahmad. “No Title.” Last modified 2020. https://bnpt.go.id/bnpt-tidak-semua-yang-radikal-adalah-teroris.

Sutrisno. Critical Issues and reform in Muslim Higher Education. Kuala Lumpur: IIUM, 2015.

Syarief, Ikhwan. “Cegah Radikalisasi, Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana Selenggarakan FGD Terorisme.” Last modified 2020. Diakses Januari 10, 2022. https://unkris.ac.id/artikel/A116/cegah-radikalisasi-mahasiswa-universitas-krisnadwipayana-selenggarakan-fgd-terorisme.

Zaki, Jamil. The War for Kindness; Building Empathy in a Fractured World. New York: Penguin Random House, 2020.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles