Kontroversi Implementasi Asbāb Al-Nuzūl dalam Sūrah al A’rāf ayat 189

Authors

  • Ana Miftahul Hidayah Uin Sunan Ampel Surabaya
  • Masruhan Masruhan

DOI:

https://doi.org/10.12928/taqaddumi.v2i1.6202

Keywords:

Asbāb Al-Nuzūl, Muhadditsīn, Mufassirīn, Isrāīliyyāt

Abstract

The scholars argued that there are several differences in the total and khabar on asbāb al-nuzūl of Sūrah al A‘rāf verse 189. These differences definitely lead to a number of controversies regarding the understanding of the verse. This paper verifies this problem by comparing the opinions of muhadditsīn and mufassirīn scholars, so that it is clear which argument is more appropriate to apply to the verse. The researcher concludes that the majority of scholars do not include khabar of Asbāb al-nuzūl of Sūrah al A'rāf verse 189 for two reasons. First, asbāb al-nuzūl contains Isrā’iliyyāt. Second, the substance of asbāb al-nuzūl is not in accordance with the value of 'Aqeedah Iman to Rasul because it states that Prophet Adam had committed shirk by following the whispers of the devil and naming his son with the name of the devil so that he would live.

Ada perbedaan jumlah dan khabar pada Asbāb al-nuzūl Surat al A’rāf  ayat 189 yang dinyatakan oleh para ulama. Perbedaan ini mengundang banyak kontroversi sehingga menimbulkan perbedaan pemahaman terhadap ayat tersebut. Tulisan ini mengkaji problem tersebut dengan mengkomparasikan pendapat ulama muhadditsīn dan mufassirīn, sehingga dapat diketahui hujjah mana yang lebih tepat diterapkan pada ayat tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas ulama tidak mencantumkan riwayat Asbāb al-nuzūl  pada Surat al A’rāf ayat 189 dikarenakan dua hal. Pertama, asbāb al-nuzūl tersebut berisi tentang Israiliyyat. Kedua, subtansi asbāb al-nuzūl tidak sesuai dengan nilai akidah Iman kepada Rasul karena menyatakan bahwa Nabi Adam pernah melakukan syirik dengan mengikuti bisikan setan dan menamai anaknya dengan nama setan supaya ia hidup.

References

An Naisaburi, Abi Hasan 'Ali. Tanpa Tahun. Asbabun Nuzuul Al Qur'an. Tanpa Tempat: Tanpa Penerbit.

Al Qurthubi, Abi ‘Abdillah Muhammad bin Ahmad. Tanpa Tahun. Al Jaami’ Li Ahkam Al Qur’an. Terj. Muhammad Ibrahim Al Hifnawi. tanpa tempat: Pustaka Azzam.

As Suyuthi, Imam. 2014. Lubab An Nuquul Fii Asbaab An Nuzuul, Terj. Andi Muhammad Syahril. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.

Asy syaikh, Abdullah bin Muhammad Ali. Lubaabut Tafsir min Ibni Katsiir, Terj. Abdul Ghoffar, et.al. Bogor: Pustaka Imam Asy Syafi’i). Jilid 7.

Ath Thabaari, Abi Al Fida’ Isma’il bin Jariir. 1991. Tafsir Al Qur’an Al ‘Adzim. Riyadh: Daar Ath Thayyibah. Jilid 3.

Ath Thobari, Ibnu Jarir bin Yazid. 2007. Tafsiir Ath Thobari, Terj. Ahmad Abdurraziq, et.al. Jakarta: Pustaka Azzam.

Al Wahidi, Abi Hasan ‘Ali. 1991. Asbab Nuzuul Al Qur’an. Beirut:Daar Al Kutub Al ‘Ilmiyah.

Zuhaili, Wahbah. TT. At Tafsir Al Munir fi Al ‘Aqidah wa Asysyari’ah wa Al Manhaj. Terj. TN. Jakarta: Gema Inasni. Jilid 5.

Zuhaili, Wahbah. 2009. At Tafsir Al Munir fi Al ‘Aqidah wa Asysyari’ah wa Al Manhaj. Damaskus: Daarul Fikr. Jilid 5.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles