MEMBANGUN KOTA SEHAT (HEALTHY CITY) MENUJU INDONESIA SEHAT BERKEMAJUAN
DOI:
https://doi.org/10.12928/jp.v2i2.419Keywords:
Kota Sehat, Pendidikan KesehatanAbstract
Pembangunan kesehatan adalah upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Diperlukan  peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Pemerintah melalui Peraturan Bersama Mentri Dalam Negeri dan Mentri Kesehatan menetapkan pedoman penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Permasalahan umum yang berkaitan dengan Kota Sehat adalah karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah. Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak mengetahui program Kota Sehat yang sudah dicanangkan. Masalah umum lainnya adalah belum adanya kerjasama lintas sektor yang baik. Tidak semua kota terbentuk Forum Kota Sehat (FKS). Jika terbentuk, antara anggota pengurus sendiri juga belum ada keterpaduan dalam persepsi dan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kota sehat, manfaat serta langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk menjadi kawasan pemukiman, sarana, dan prasarana umum yang sehat. Metode yang digunakan adalah melalui ceramah (talkshow), tanya jawab serta diskusi permasalahan tentang kota sehat. Sasaran pengabdian yaitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan dan masyarakat umum yang memiliki respon baik terhadap program yang sudah dilaksanakan. Pada saat kegiatan pengabdian dilasanakan, tamu undangan hadir dan berpartisipasi aktif selama proses talkshow berlangsung.References
Departemen Kesehatan. 2004. Pedoman Kabupaten/Kota Sehat Bidang Kesehatan hal 3. Departemen Kesehatan
Departemen Kesehatan. 2004. Pedoman Kabupaten/Kota Sehat Bidang Kesehatan hal 11. Departemen Kesehatan
Hapsari, D., Sari, P., Afifah, T., Suriani, O., 2007. Gambaran Kebijakan Penyelenggaraan Kota Sehat pada Lima Kota di Indonesia. Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3. Hal 19-28.
Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Nuraeni, A., Mirwanti R., Anastasia A. 2017. Upaya Penegahan dan Perawatan Hipertensi di Rumah Melalui Media Pembelajaran Bagi Masyarakat di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat., 1(3), 174-178
Peraturan Perundangan
Peraturan Bersama Mentri Dalam Negeri dan Mentri Kesehatan No.34 Tahun 2005 dan No. 1138/Menkes/PB/VII/2005 menetapkan pedoman penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
Departemen Kesehatan. 2004. Pedoman Kabupaten/Kota Sehat Bidang Kesehatan hal 11. Departemen Kesehatan
Hapsari, D., Sari, P., Afifah, T., Suriani, O., 2007. Gambaran Kebijakan Penyelenggaraan Kota Sehat pada Lima Kota di Indonesia. Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3. Hal 19-28.
Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Nuraeni, A., Mirwanti R., Anastasia A. 2017. Upaya Penegahan dan Perawatan Hipertensi di Rumah Melalui Media Pembelajaran Bagi Masyarakat di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat., 1(3), 174-178
Peraturan Perundangan
Peraturan Bersama Mentri Dalam Negeri dan Mentri Kesehatan No.34 Tahun 2005 dan No. 1138/Menkes/PB/VII/2005 menetapkan pedoman penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
Downloads
Published
2019-01-30
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.