SOSIALISASI PEMAHAMAN SEJARAH DAN BUDAYA BAHARI SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LAUT PADA REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.12928/jp.v4i3.2179Keywords:
Pemahaman Sejarah dan Budaya Bahari, Pencemaran Laut, RemajaAbstract
Artikel ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertujuan merekonstruksi pemahaman sejarah dan budaya bahari sebagai upaya mencegah pencemaran laut pada remaja di Pesisir Sungai Tuju-tuju, Sulawesi Selatan. Program ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan, masalah pencemaran laut menjadi persoalan utama, biota laut yang hidup di sepanjang sungai tidak dapat bertahan hidup lama atau memilih bergesar ke daerah yang jauh dari garis pantai, akibatnya mengurangi pendapatan masyarakarat yang bekerja sebagai pemancing ikan (fa’mmeng), penangkap kepiting (faddakang), dan penjala ikan (fa’jala) di sungai. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah 1) melakukan identifikasi masalah, 2) menyiapan materi sosialisasi berupa penyediaan buku sejarah dan budaya bahari mengenai pentingnya laut sebagai sumber kehidupan, 3) memberikan penjelasan kepada remaja tentang bahaya pencemaran laut, 4) menghimpun para remaja dan aparat desa untuk menyusun dan mempraktekkan dampak pencemaran lingkungan. Dengan bermitra dengan aparat desa, produk yang dihasilkan berupa pemahaman mengenai pentingnya menjaga sungai, serta pembuatan tempat sampah yang mudah diakses oleh masyarakat.
References
Andreeva, O. V, Vovchenko, N. G., Ivanova, O. B., & Kostoglodova, E. D. (2018). Green Finance: Trends and Financial Regulation Prospects. Contemporary Issues in Business and Financial Management in Eastern Europe, 9.
Dahruji, D., Wilianarti, P. F., & Hendarto, T. T. (2016). Studi Pengolahan Limbah Usaha Mandiri Rumah Tangga dan Dampak Bagi Kesehatan di Wilayah Kenjeran, Surabaya. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 36–44.
Dahuri, R. (2003). Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan, Orasi Ilmiah: Guru Besar Tetap Bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Bogor: Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Don Emerson. (1997). Tingkat Makna: Memahami Perubahan Politis dalam Suatu Masyarakat Nelayan di Indonesia. Cakrawala Salatiga LPIS Univ. Kristen Satya Wacana, 10(September-akhir Oktober).
Genisa, A. S. (1999). Pengenalan jenis-jenis ikan laut ekonomi penting di Indonesia. Jurnal Oseana, 24(1), 17–38.
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi perkembangan anak dan remaja. BPK Gunung Mulia.
Halevy, A., Rajaraman, A., & Ordille, J. (2006). Data integration: the teenage years. Proceedings of the 32nd International Conference on Very Large Data Bases, 9–16. VLDB Endowment.
Kusnadi. (2002). Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.
Manan, M. A. (2010). Nelayan Desa Bendar: Strategi dalam Mengatasi Kendala Usaha Perikanan Tangkap. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 12(2), 307–330.
Marello, M., & Helwege, A. (2018). Solid Waste Management and Social Inclusion of Wastepickers: Opportunities and Challenges. Latin American Perspectives, 45(1), 108–129.
Utami, E. R., Indrasari, A., & Rezki, S. B. (2019). Modernisasi Pengelolaan Keuangan dan Produk Bank Sampah. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 9–16.
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.