EDUKASI PHBS DAN GERMAS SEBAGAI UPAYA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT LEPTOSPIROSIS

Authors

  • Khoiriyah Isni Universitas Ahmad Dahlan
  • Melati Kusuma Wardhani Universitas Ahmad Dahlan
  • Febri Ernia Universitas Ahmad Dahlan
  • Shabrina Amalia Dianty Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.12928/jp.v4i1.1973

Keywords:

Leptospirosis, GERMAS, PHBS, Mertelu, Gedangsari

Abstract

International Leptospirosis Society menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki insiden leptospirosis tertinggi. Kasus leptospirosis terjadi di daerah Gunungkidul selama lima tahun berturut-turut. Pada awal tahun 2019 terdapat 2 kasus leptospirosis, terdapat satu orang yang mengalami keterlambatan dalam memperoleh tindakan medis yang pada akhirnya meninggal dunia. Penyakit leptospirosis sudah sering terjadi namun masih banyak warga yang kurang memperhatikan gejala dan faktor-faktor resiko terjadinya penyakit ini. Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahua dan kesadaran masyarakat terkait dengan upaya pencegahan penyakit leptospirosis, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberian edukasi terkait dengan penyakit leptospirosis dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat), tanya jawab, dan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan dengan melibatkan warga dari tiga dusun di Kelurahan Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Secara umum, dalam kegiatan ini warga sangat berpartisipasi aktif melalui tanya jawab dan studi kasus. Harapannya dari kegiatan ini pengetahuan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat mengenai penyakit leptospirosis dan dapat menerapkan PHBS serta GERMAS di kehidupan sehari-hari, sehingga dapat berkontribusi dalam menekan angka penyakit leptospirosis dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

References

Dinkes Kabupaten Gunungkidul, (2018), Profil Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul 2018.
Dinkes Kabupaten Gunungkidul, (2019), Waspada Leptospirosis. Available at: https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/waspada-leptospirosis/.
Janwarin, L. M. Y. and Souisa, G. V., (2019), Pengetahuan dan Pelaksanaan Germas di Desa Negeri Lama Wilayah Kerja Puskesmas Passo, 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, 9(4), pp. 387–393.
Jha, S. and Ansari, M. K., (2010), Case Report Leptospirosis Presenting as Acute Meningoencephalitis, Infect Dev Ctries, 4(3), pp. 178–182.
Nasronudin, (2011), Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang. Surabaya: Airlangga University Prees.
Permatasari, R., (2018), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Leptospirosis Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Warga di Desa Trucuk Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sulaiman, L. H. B., (2011), Guidelines for Diagnosis, Management, Prevention, and Controlof Leptospirosis in Malaysia. Malaysia: Devisi Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Malaysia.
Sumanta, H. Wibawa, T., Hadisusanto, S., Nuryati, A., Kusnanto, H., (2015), Spatial Analysis of Leptospira in Rats, Water and Soil in Bantul District Yogyakarta Indonesia, Open journal of epidemiologi, 5, pp. 22–31.
Widjajanti, W., (2019), Epidemiologi, Diagnosis, dan Pencegahan Leptospirosis, Journal of Health Epidemiologi and Communicable Diseases, 5(2), pp. 62–68.

Downloads

Published

2020-05-10

Issue

Section

Articles