Emansipasi perjuangan Retna Pembayun dalam kisah heroik Mataram Islam di Kampung Purbayan

Authors

  • Neissaroh Al Mardhiah Universitas Ahmad Dahlan
  • Era Fadzira Universitas Ahmad Dahlan
  • Anhar Suryadi Universitas Ahmad Dahlan
  • Arina Ifada Universitas Ahmad Dahlan
  • Afdri Jiyaris Gamaradikae Universitas Ahmad Dahlan
  • Iis Suwartini Universitas Ahmad Dahlan
  • Xiao Lixian Guangdong University of Foreign Studies

DOI:

https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9109

Keywords:

Emansipasi , Retna Pembayun , Kisah heroik , Mataram Islam , Purbayan

Abstract

Tujuan penelitian mengetahui bentuk emansipasi cerita rakyat  Retno Pembayun yang terbit di koran Merapi dengan judul Perjalanan Cinta Sejati Roro Pembayun pada tanggal 8 November 2022 karya Anis Surya Trisanti. Retno Pembayun menjadi citra perempuan yang mampu tampil pada ranah publik. Pada masa itu masyarakat menganggap perempuan tidak setara dengan laki-laki. Retno Pembayun bahkan bisa menjalankan misi mengelabuhi musuh kerajaan sehingga memiliki peranan penting kejayaan Mataram Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan feminisme. Pengumpulan data dilakukan menggunakan  studi pustaka serta menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data terdiri atas reduksi data,  penyajian data, verifikasi, dan simpulan. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa ada  empat bentuk  emansipasi yaitu: (1) perempuan dan diplomasi politik, (2) perempuan dan keahlian, (3) perempuan dan perjuangan, dan (4) perempuan dan pernikahan. Keempat bentuk emansimasi tersebut berkaitan dengan nasionalisme. Retno Pembayun yang berupaya mensejajarkan perempuan dengan laki-laki dalam ranah publik, memiliki peranan dalam bidang politik. Hal tersebut menjadikan Retno Pembayun dikenal sebagai perempuan yang gigih mengorbankan jiwa dan raganya demi kepentingan bangsa.

 

References

Abimanyu, S. (2015). Kitab terlengkap sejarah Mataram Islam (1 ed.). Saufa.

Amar, S. (2017). Perjuangan gender dalam kajian sejarah wanita Indonesia pada abad xix. Fajar Historia, 1(2), 105–19. doi: 10.29408/fhs.v1i2.587

Asriani, D.D. (2023). Menilik (kembali) narasi perempuan dalam wacana nasionalisme di Indonesia. In Prosiding0Konferensi0Nasional0Sosiologi,01(1),0416-419. https://pkns.portalapssi.id/index.php/pkns/article/view/67

Azmi, Z., & Abdul, W.N.E.T. (2009). Penglibatan wanita Melayu dalam politik kepartian: Satu sorotan awal. In Simposium Kebudayaan Indonesia-Malaysia. http://eprints.um.edu.my/id/eprint/10989

Belalcazar, C. (2015). Mobile phones & literacy empowerment in women’s hands. UNESCO Publishing.

Hendri, Utami, I.S., & Nurlaili L. (2022). Optimalisasi peran sekolah dengan analisis interaktif bagi penguatan pendidikan karakter. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 7(1), 32–43. doi: 10.21067/jmk.v7i1.6464

Islahuddin, I., Tawandorloh, K. A., & Halimoh, H. (2021). Citra perempuan dalam cerita rakyat Putri Kemang: Kajian kritik sastra feminis. STILISTIKA, 14(2), 220–32. doi: 10.30651/st.v14i2.8798

Kholidah, N.R.J. (2019). Eksistensi budaya lokal sebagai penguat nasionalisme. In Seminar Nasional Penelitian0dan0Pengabdian0Masyarakat.0http://snp2m.unim.ac.id/index.php/snp2m/article/view/392

Lianawati, W.S. (2019). Menyelami keindahan sastra Indonesia. Bhuana Ilmu Populer.

Mahfud, M.D. M. (2010). Perdebatan hukum tata negara pasca amandemen konstitusi. Rajawali Press.

Maulana, L. (2019). Semiotika Michael Riffaterre (Analisis pembacaan heuristik-hermeneutik atas Q.S. Ali-Imran (3): 14). QOF: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir, 3(1), 67–78. doi: 10.30762/qof.v3i1.1055

Mustikawati, A. (2022). Konsep gender masyarakat benuaq dalam cerita rakyat: Sebuah kajian struktural. LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan, 17(2), 130-140. doi: 10.26499/loa.v17i2.5148

Mustikawati, C. (2015). Pemahaman emansipasi wanita (Studi hermeneutika makna emansipasi wanita dalam pemikiran R.A. Kartini pada buku habis gelap terbitlah terang). Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1), 65–70. doi: 10.24198/jkk.v3i1.7395

Nova, I.S., & Putra, A. (2022). Eksplorasi etnomatematika pada cerita rakyat. Plusminus, 2(1), 67–76. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2622835

Nugroho, Y.W.J. (2019). Parodi kisah Mangir. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Nurfajriani, T. (2018). Citra dan stereotip perempuan Sunda dalam novel marjanah karya S. Djonjopuspito (Kajian struktural dan feminisme). JLB, 9(2), 187–99. doi: 10.17509/jlb.v9i2.15686

Olajide, S. B. (2010). Folklore and culture as literacy resources for national emancipation. International Education LStudies, 3(2), 200–205. doi: 10.5539/ies.v3n2p200

Pangestu, I.B., Mashuri, F.A., & Sudiatmi, T. (2022). Nilai perjuangan novel langit dan bumi sahabat kami karya Nh. Dini dan relevansinya sebagai bahan ajar di SMA. Basastra, 11(2), 113–123. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/basastra

Rosyidah, F. N., & Nurwati, N. (2019). Gender dan stereotipe: Konstruksi realitas dalam media sosial instagram.0Share:0Social0Work0Journal,09(1),010–9. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1205448

Setyawan, A., Suwandi, S., & Slamet, St.Y. (2017). Muatan pendidikan karakter dalam cerita rakyat di Pacitan. Jurnal Pendidikan Karakter, 8(2), 199–211. doi: 10.21831/jpk.v7i2.21778

Thobroni, M., & Nurgiyantoro, B. (2010). Multikulturalisme dalam cerita tradisional Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 11(2), 154–169. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/662

Tong, R., & Botts, T.F. (2017). Feminist thought: a more comprehensive introduction (Fifth edition). Westview Press.

Trisanti, A.S. (2011, November 8). Perjalanan cinta sejati Retno Pembayun. Koran Merapi.

Wahono, D. Y. C., Haryati, S. N., & Sumartini. (2015). Pengaruh kekuasaan laki-laki terhadap perempuan dalam novel the chronincle of Kartini karya Wiwid Prasetyo: Kajian feminisme. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1), 1–9. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/7385

Zamzami, R. (2018). Sejarah agama Islam di kerajaan Mataram pada masa Panembahan Senapati. JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 2(2), 154–65. doi: 10.30829/j.v2i2.1519

Downloads

Published

2024-03-14