Disfemisme pada youtube Rocky Gerung Official dan relevansinya dengan pendidikan karakter

Authors

DOI:

https://doi.org/10.26555/jg.v5i2.7928

Keywords:

Disfemisme , Pendidikan Karakter , Youtube Rocky Gerung Official

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan (1) tipe disfemisme dan (2) penyebab disfemisme pada Youtube Rocky Gerung Official, serta (3) relevansi disfemisme pada Youtube Rocky Gerung Official dengan Pendidikan Karakter. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Data berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung disfemisme. Sumber data dari kanal youtube Rocky Gerung Official. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, unduh, dan observasi. Penganalisisan data menggunakan teknik deskriptif. Keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan metode. Hasil penelitian ini (1) ada enam tipe disfemisme, yaitu istilah tabu, makian/serapah cabul, perbandingan manusia dengan hewan yang dinilai berperilaku negatif, julukan atau sapaan dari karakter fisik, istilah-istilah yang menunjukkan ejekan dan tidak hormat pada karakter yang dituju, disfemisme ejekan rasis; (2) ada tiga penyebab disfemisme, yaitu membicarakan lawan, menunjukkan ketidaksepakatan, dan menghina seseorang; (3) relevansi disfemisme pada Youtube Rocky Gerung Official dengan pendidikan karakter, meliputi pelanggaran nilai cinta damai, pelanggaran nilai toleransi,  pelanggaran nilai tanggung jawab, dan pelanggaran nilai semangat kebangsaan.

References

Angelita T, Saiful Mukminin M. Strategi ketidaksantunan berbahasa dalam film Taksi (1990): kajian pragmatik. Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya). 2023 Mar 30;5(1):41–55. https://doi.org/10.26555/jg.v5i1.7297

Chaer A. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta; 2013.

Ans AHL, Devi EK, Masdita FI, Ardiansyah MA. Disfemisme Pada Unggahan Akun Twitter Areajulid. CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics). 2020;6(2):254–66. https://doi.org/10.30872/calls.v6i2.2842

Laili EN. Disfemisme Dalam Perspektif Semantik, Sosiolinguistik, Dan Analisis Wacana. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 2017;12(2):110–8. https://doi.org/10.18860/ling.v12i2.4038

Azizah H. Konten Kreatif Youtube sebagai Sumber Penghasilan ditinjau dari Etika Bisnis Islam. Skripsi. Lampung: IAIN Metro;

Ritonga A. Analisis Pemakaian Eufemisme Dan Disfemisme Dalam Sebuah Tayangan The Police. 2019;

Asmi S. Pemakaian Disfemisme Pada Wacana Lisan Indonesia Lawyers Club Dan Hubungannya Dengan Pembelajaran Indonesia Dan Daerah Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Dan Seni. 2013. 1–70 p.

Prof. Dr. Lexy J. Moleong MA. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2016. 330 p.

Ayu W, Nur Aziza A, Kusuma A, Nurul I. DISFEMISME PADA KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @rahmawatikekeyiputricantikka23. Hasta Wiyata. 2021;4(2):106–30. https://doi.org/10.21776/ub.hastawiyata.2021.004.02.02

Laili EN. Disfemisme Pada Wacana Lingkungan: Sebuah Kajian Ekolinguistik Kritis Dalam Media Massa Di Indonesia (Dysphemism Used in Environmental Discourse: an Eco-Critical Discourse Analysis on Indonesian Mass Media). 2013;47–58. https://doi.org/10.26499/mab.v7i2.175

Anjani LD, Ginanjar B. Fenomena Disfemisme dalam Kartun Anak Pada Pertelevisian Indonesia. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa. 2021;10(1):1. https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.1787

Kurniawati H. Eufemisme Dan Disfemisme Dalam Spiegel Online. Litera. 2013;10(1):51–63. https://doi.org/10.21831/ltr.v10i1.1172

Handayani MT. Fungsi Penggunaan Disfemisme Dalam Kolom Komentar Akun Instagram @Officialkvibes. Nuansa Indonesia. 2020;22(2):134. https://doi.org/10.20961/ni.v22i2.46117

Rizki L. Relevansi Nilai-Nilau Pendidikan Karakter dalam Kitab Ta’limul Muta’alim terhadap Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ekp. 2015;13.

Downloads

Published

2023-08-01