Semantik Warna dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang

Authors

  • Atta Rika Universitas Sumatera Utara
  • Mulyadi Mulyadi
  • Siti Muharami Malayu

DOI:

https://doi.org/10.26555/jg.v6i2.10457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan warna dasar (primer) dan turunan (sekunder) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang serta maknanya dengan menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami. Metode kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Paradigma penelitian kualitatif berpusat pada pengamatan dari lingkungan sekitar. Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti informan yang merupakan penutur jati bahasa Indonesia dan bahasa Jepang, kamus bahasa Indonesia, corpus bahasa Indonesia dan korpus bahasa Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa warna dasar atau primer dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang ada 5 warna yaitu hitam atau 黒kuro, putih atau 白 shiro, merah atau 赤 aka, biru atau青 ao dan kuning atau黄色kiiro. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat 61 warna turunan (sekunder) sedangkan dalam bahasa Jepang ditemukan ada 86 warna turunan (sekunder). Penelitian ini juga menunjukkan perbedaan dan kesamaan kategorisasi dan makna warna dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Perbedaan dan kesamaan makna warna dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang juga dipengaruhi faktor budaya dan alam sekitarnya. Pada dalam bahasa Indonesia, warna putih juga sering diasosiasikan dengan kapas, sedangkan dalam bahasa jepang 白 shiro ‘putih’ juga sering diasosiasikan dengan salju.

References

Ayesa. (2021). The Meaning of Color Term in Chinese and Indonesian Idioms: Natural Semantic Metalanguage Approach. Journal of Language and Literature Volume 9 No 1 Juni 2021. https://doi.org/10.35760/jll.2021.v9i1.3920

Berlin, B., & Kay, P. (1969). Basic Color Terms: Their Universality and Evolution. University of California Press.

Goddard, Cliff dan Anna Wierzbicka. (2009). Contrastive Semantics of Physical Activity Verbs: ‘Cutting’ and ‘Chopping’ in English, Polish, and Japanese. Journal Elsevier Language Sciences, 31, 60-90.

Kay, P., & Regier, T. (2003). Resolving the question of color naming universals. Proceedings of the National Academy of Sciences, 100(15), 9085-9089.

Mulyadi dan Siregar, Rumnasari K. (2006). Aplikasi Teori Metabahasa Makna Alami dalam Kajian Makna. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. Volume 11 No. 2 (2006).

Mulyadi. (2012). Verba Emosi Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Asahan : Kajian Semantik Lintas Bahasa.Bali. Disertasi. Universitas Udayana.

Regier, T., Kay, P., & Cook, R. S. (2005). Focal colors are universal after all. Proceedings of the National Academy of Sciences, 102(23), 8386-8391.

Regier, T & Kay, P. (2009). Language, thought, and color : Whorf was half right. Cel Press : trens in Cognitive Sciences Vol. 13 No. 10.

Rouw, Romke, laura Case, Radhika Gozavi, and Vilayanur Ramachandran. (2014). Color Associations for Day and Letters Across Different Languages. ORIGINAL RESEARCH ARTICLE : Frontier in Phychology 2014 Volume 5 Article 369.

Sekarsari, Widi dan Nuria Haristiani.(2016). Analisis makna Kanyoku yang Berkaitan dengan Warna : Kajian Linguistik Kognitif. Jurnal GARUDA Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2016).

Sinclair, John McHardy & Ronald Carter. (2004). Trust the text: Language, corpus and discourse. London ; New York, N.Y: Routledge.

Sinclair, J. 1991. Corpus, concordance, collocation. Oxford University Press.

Singh, P. M. P. (2006). Color categories in different languages: Results from a large-scale systematic comparison. Cognition, 100(1), 92-132.

Stefanowitsch, Anatol. (2020). Corpus linguistics: A guide to the methodology. Berlin: Language Science Press. International Journal of Language and Linguistics. Vol. 1, No. 1, 2013, pp. 34-37. doi: 10.11648/j.ijll.20130101.15.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University.

Suhandono, Suhandono. (1995). Semantik Metabahasa Versi Wierzbicka. Jurnal Humaniora I, 1995 DOI: 10.22146/jh.2003

Wicaksono, Wadhrib, Arza Aibonotika dan Dini Budiani. (2021). Meaning of Colors in Japanese Proverbs : Cognitif Semantic Studies. JOM FKIP – UR Volume 8 Edisi 2 Juli – Desember 2021.

Wierzbicka, A. (1990) The Meaning of Colour Terms: Semantics, Culture, and Cognition. Cognitive Linguistics, 1, 99-150.

https://doi.org/10.1515/cogl.1990.1.1.99

Wardana, Muhammad Kiki dan Mulyadi. (2022). How Indonesian sees the colors: natural Semantic Metalanguage Theory. JOALL ( Journal of Applied Linguistics and Literature) Vol. 7 No. 2, August 2022.

Wierzbicka, A. (1996). Semantics: Primes and universals. Oxford: Oxford University Press.

Wierzbicka, A. (2008). Why There are No “Colour Universals’ in Language and Thought. The Journal of the Royal Anthropological Institute, Vol. 14, No. 2 (Jun., 2008), pp. 407-425.

Wijana, I Dewa Putu. (2015). Metaphor of Colors in Indonesian. Jurnal Humaniora Vol. 27, No. 1 Februari 2015: 003-013.

https://cqpweb.lancs.ac.uk/

https://cqpweb.lancs.ac.uk/lccindonesianv3/

LCC Indonesian 2022: powered by CQPweb (lancs.ac.uk)

https://corpora.wortschatz-leipzig.de/en?corpusId=jpn_newscrawl_2018

Downloads

Published

2024-08-29