School Contribution to the Community in the Implementation of Vocational High School Empowering Village Program in Kalibawang Sub-District of Wonosobo

Authors

  • Riyadi Riyadi Universitas Ahmad Dahlan
  • Muhammad Sayuti Universitas Ahmad Dahlan
  • Edhy Susatya Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.12928/joves.v5i2.6132

Keywords:

School Contribution, SMK Empowering Village, Kalibawang Wonosobo

Abstract

The objectives of this study are (1) to analyze  the contribution of SMK Negeri 1 Kalibawang in efforts to empower the village community of  Kalibawang  District through  the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program;  (2) analyze the factors supporting the contribution  of SMK in efforts to empower the village community of  Kalibawang  District in the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program;  (3) analyze the inhibiting factorsfor smk's contribution in efforts to empower the village  community of Kalibawang District in the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program.

The research uses a qualitative approach with phenomenological strategies in the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program. The research was carried out at SMK Negeri 1 Kalibawang and the Kalibawang District Government. Data collection is carried out by interview, observation, and documentation techniques. Data analysis and validation using  source triangulation  techniques.

The results showed that (1) the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program is able to contribute to the improvement of human resources (HR) of the community and the economy of the Kalibawang community through community empowerment strategy-based activities that are integrated with the needs in the village and become one of the solutions to improve the competence of students in the industrial world and theproductivity of students, including:  career center on each competency of expertise (Motorcycle Engineering and Business, Accounting and Financial Institutions, Computer and Network Engineering), banana cultivation on SMK land, entrepreneur e-workshop training, marketing of home industry products, promotion of tourist village destinations, community service,  sharing public health, and launching  program 'SMK Building Villages towards superior smk based on empowerment.  (2) supporting factors in the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program are the support of the village government,  the ability  of competent vocational schools, adequate infrastructure and facilities, and the commitment of all  SMK residents. (3) inhibiting factors in the implementation of the 'SMK Membangun Desa' program regarding time constraints that arethe same as the Coronavirus Disease 2019 pandemic, and program fundingcan be andmanaged independently because it is not a program assistance from the government.

References

Angelia, N., Masitho, B., Zulyadi, R., Hidayat, T. W., & Hariani, R. R. (2020). Analysis of community institution empowerment as a village government partner in the participative development process. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and social sciences, Volume 3 Nomor 2.

Anwas, O. M. (2013). Pemberdayaan masyarakat di era gobal. Bandung: Alfabeta.

BPS. (2020). Kecamatan Kalibawang dalam angka 2020. Wonosobo: BPS Kabupaten Wonosobo.

Cholik, M., Ekohariadi, Putra, R. E., & Utami, A. W. (2020). Pedoman teknis: Revitalisasi SMK dalam peningkatan kompetensi lulusan untuk beradaptasi di dunia industri. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Creswell, J. (2015). Riset pendidikan: Perencanaan, pelaksanaan, dam evaluasi riset kualitatif & kuantitatif (H. P. Soetjipto & S. M. Soetjipto, Trans. 5 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damsar. (2011). Pengantar sosiologi pendidikan. Jakarta: Prenada.

Daniel, S., & Wiwin. (2022). The empowerment of village communities in improving family welfare through rattan woven training in bag and rattan making. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and social sciences, Volume 5 Nomor 1.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20: Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.

Djatmiko, I. W., Siswanto, B. T., Sudira, P., Hamidah, & Widarto. (2013). Modul pendidikan teknologi dan kejuruan. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Eko, S., Khasanah, T. I., Widuri, D., Handayani, S., Handayani, N., Qomariyah, P., . . . Kurniawan, B. (2014). Desa membangun Indonesia. Yogyakarta: Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD).

Endah, K. (2020). Pemberdayaan masyarakat: Menggali potensi lokal desa. Jurnal Moderat, Volume 6 Nomor 1.

Febriyanto, H. (2021). BBPPMPV Pertanian dorong SMK berkontribusi konkret terhadap pemberdayaan masyarakat desa. Cianjur: Cianjurekspres.net.

Firman. (2021). Kolaborasi pendidikan tinggi, kemendes pdtt, dan kemendagri dalam membangun desa melalui pertides. Senayan Jakarta: Humas Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hadam, S., Rahayu, N., & Ariyadi, A. N. (2017). Strategi implementasi revitalisasi SMK (10 langkah revitalisasi SMK) (M. Bakrun, M. Soleh, N. Widyani, S. P. Lestari, C. Widjajanti, A. L. Razik, Widarto & I. Ismara Eds. I ed.). Jakarta Pusat: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hamid, H. (2018). Manajemen pemberdayaan masyarakat (T. S. Razak Ed. 1 ed.). Makassar: De La Macca (Anggota IKAPI Sulse).

Idi, A. (2011). Sosiologi pendidikan: Individu, masyarakat, dan pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Kamdi, W., Bakrun, M., Pantjastuti, S. R., Hendarman, & Sutanto. (2016-2018). Kilasan dua tahun revitalisasi SMK (A. W. Kurniawan, N. Widyani, Saryadi, M. Widiyanto & Haryono Eds.). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemdikbud. (2015). SMK dari masa ke masa (A. W. Khurniawan & T. Haryani Eds.). Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kemendikbudristek. (2021). Pedoman SMK membangun desa. Jakarta: Kemendikbudristek.

Peraturan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi Republik Indonesia nomor 2 tahun 2016 tentang indeks desa membangun (2016).

Kessa, W. (2015). Perencanaan pembangunan desa. Jakarta Pusat: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Khurniawan, A. W. (2019). Dinamika menuju SMK 4.0: Strategi SMK berkolaborasi di era disrupsi (L. P. Anggradinata, Triyanto & M. I. Tawakal Eds. 1 ed.). Tangerang Selatan: Rezpy Geizla Indonesia.

Kurniawan, B. (2015). Desa mandiri, desa membangun. Jakarta Pusat: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Lestari, S., Alamsah, N., & Yuningsih, N. Y. (2018). Rural Development Strategies Through Bangga Mbangun Desa Policy: A study in Cimrutu Village Cilacap regency. Advances in Social Sciences Research Journal. doi: 10.14738/assrj.57.4875.

Lestary, N. S., Imron, A., & Degen, I. N. S. (2020). Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Jurnal Pendidikan: Teori, penelitian, dan pengembangan, 5(3), 271-278.

Maliki, Z. (2008). Sosiologi pendidikan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Maslow, A. (1993). The farther reaches of human nature. Now york: Arkana.

Nasution, S. (2010). Sosiologi pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Nizam, Iskandar, A. H., & Karnavian, T. (Februari 2021). Kolaborasi pendidikan tinggi, kemendes PDTT, dan kemendagri dalam membangun desa melalui Pertides. Paper presented at the Pengukuhan Pengurus Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides), yang diselenggarakan oleh Kemendes-PDTT.

Presiden, I. (2016). Instruksi presiden nomor 09 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK). Jakarta.

Publik, B. K. d. I. (2017). Vokasi pemberdayaan masyarakat juga perhatikan nelayan. Jakarta Pusat: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Purbantara, A. (2018). Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Desa. Jurnal Desa, Volume 1, 12.

Rahim, H. (2007). Tantangan pendidikan agama islam dalam perkembangan masyarakat yang dinamis. Bogor: Direktorat Pendidikan Agama Islam di Sekolah.

Riauningrum, E. P., & Cholid, S. (2018). Pendekatan aset penghidupan dalam pembangunan di Desa Besi. Jurnal Desa, 1, 14.

Saleh, A., & Mujahidin. (2020). Challenges and opportunities for community empowerment practices in Indonesia during the covid-19 Ppandemic through strengthening the role of higher education. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and social sciences, Volume 3 Nomor 2. doi: https://doi.org/10.33258/birci.v3i2.946

Sargent, M. (1994). The new sociology for Australians. Melbourne: Longman chesire.

Sitorus, R. A. (2016). Tantangan dan harapan pendidikan kejuruan di Indonesia dalam mewujudkan sekolah menengah kejuruan yang memiliki daya saing ketenagakerjaan. Jakarta: Simposium GTK.

Sudarmaji, H., Prasojo, G. L., & Arif, G. R. R. (2021). Pendidikan vokasi aviasi: Peluang dan tantangan. Jurnal Aviasi Indonesia, Volume 1 Nomor 1.

Thurman, J. E., & Kogi, A. E. L. K. (1993). Peningkatan produktivitas sekaligus perbaikan tempat kerja. Jakarta: PT. Komunikajaya Patama.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 6 tentang desa (2014).

Yusyanah. (2022). The role of service excellence in improving service quality in a government agency: A case study of sub-district office in Bogor. Technium Social Sciences Journal, Volume 30.

Zaitun. (2015). Sosiologi pendidikan: Analisis komprehensif aspek pendidikan dan proses sosial. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Zubaedi. (2013). Pengembangan masyarakat: Wacana dan praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Gorup.

Downloads

Published

2023-06-11

Issue

Section

Articles