This is an outdated version published on 2021-04-28. Read the most recent version.

Analisis persepsi peserta didik terhadap bimbingan dan konseling di SMAN 1 Tapan

Authors

  • Ruri Afria Nursa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.26555/jiei.v2i1.3591

Keywords:

Persepsi peserta didik, Bimbingan dan Konseling

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peserta didik terhadap bimbingan konseling di SMAN 1 Basa Ampek Balai Tapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi seluruh peserta didik di SMAN 1 BAB Tapan. Pengutipan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling yakni mengambil kelas X, XI dan XII dengan jumlah sampel 88 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini angket persepsi peserta didik terhadap bimbingan konseling yang terdiri dari 20 item. Analisis data menggunakan perhitungan mean dan SD sehingga skor peserta didik dapat dikategorikan persepsi sangat setuju, setuju, sedang, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil penelitian ini yaitu: persentase jumlah peserta didik yang memiliki kategori sangat setuju adanya bimbingan dan konseling sebesar 7,95%, setuju adanya bimbingan dan konseling 52,27%, sedang adanya bimbingan dan konseling 32,95%, tidak setuju adanya bimbingan dan konseling 5,68%, dan sangat tidak setuju adanya bimbingan dan konseling 1.15%. Terjadinya persepsi termaktub akibat faktor eksternal yaitu dari situasi layanan bimbingan konseling dan faktor internal dari karakteristik peserta didik.

References

[1] R. Sarfika, N. Afriyeni, Hermalinda, and F. Fernandes, “Pemberian Rational-Emotive Behavior Therapy dan Assertive Training Sebagai Upaya Mengurangi Perilaku Agresif Pada Remaja di Pauh Padang,” J. Hilirisasi IPTEKS, vol. 3, no. 1, pp. 54–63, 2020.
[2] C. P. Bhakti, A. R. Kumara, and N. E. Safitri, “Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling,” J. Ilm. Couns., vol. 7, no. 1, pp. 11–19, 2017.
[3] R. Kumalasari and B. Susanto, “Pengaruh Layanan Informasi Bimbingan Konseling Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Empati Siswa,” J. Ilm. Couns., vol. 7, no. 1, pp. 20–27, 2017.
[4] R. J. Sternberg, Psikologi Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
[5] A. A. Ardiansyah, “Upaya bimbingan konseling nilai dan spiritual terhadap Transgender di Yogyakarta,” Couns. J. Bimbing. dan Konseling, vol. 8, no. 2, p. 71, 2018, doi: 10.25273/counsellia.v8i2.2568.
[6] L. Badriah, “Persepsi Peserta Didik terhadap Guru Bimbingan dan Konseling DI Madrasah Aliyah Ali Maksum,” - Tajdid J. Ilmu Tarb., vol. 7, no. 1, pp. 16–30, 2018.
[7] H. Busmayaril, “Persepsi Peserta Didik terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat,” KONSELI J. Bimbing. dan Konseling, vol. 03, no. 1, pp. 11–18, 2016.
[8] S. Arikunto, Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
[9] A. Tanzeh, Pengantar Metode penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta, 2018.
[11] Sugiyono, Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2017.
[12] Mahsun, Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
[13] S. R. Utami, W. N. E. Saputra, S. P. Suardiman, and A. R. Kumara, “Peningkatan Self-Regulated Learning Siswa melalui Konseling Ringkas Berfokus Solusi,” Couns. J. Bimbing. dan Konseling, vol. 10, no. 1, pp. 1–13, 2020, doi: 10.25273/counsellia.v10i1.4730.
[14] A. Sobur, Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003.
[15] A. Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching, 2007.
[16] Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
[17] M. Asrori and M. Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
[18] N. R. Siregar, “Persepsi Siswa Pada Pelajaran Matematika: Studi Pendahuluan Pada Siswa yang Menyenangi Game,” Pros. Temu Ilm. X Ikat. Psikol. Perkemb. Indones., pp. 224–232, 2017.
[19] A. A. Saputra and B. Astuti, “Hubungan Antara Persepsi terhadap Layanan Bimbingan Belajar dengan Kemandirian Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama,” J. Kaji. Bimbing. dan Konseling, vol. 3, no. 1, pp. 41–48, 2018, doi: 10.17977/um001v3i12018p041.
[20] B. Walgito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi, 2010.
[21] B. Walgito, Psikologi Sosial. Yogyakarta: C.V Andi, 2003.
[22] J. Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya, 2005.
[23] Prayitno and E. Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Renika Cipta, 2008.
[24] D. Harris, Group Counseling With The Adolescent Offenders. Arkansas: University of Arkansas, 1995.
[25] A. Mappiere, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional, 1984.
[26] C. I. Zahara, “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Konselor Dan Sarana Prasarana Bimbingan Konseling Dengan Minat Layanan Konseling Di SMP Negeri 2 Dewantara Kabupaten Aceh Utara,” J. MAGISTER Psikol. UMA, vol. 9, no. 1, pp. 10–20, 2017.

Downloads

Published

2021-04-28

Versions