IDENTITAS BUDAYA TORAJA DALAM NOVEL PUYA KE PUYA KARYA FAISAL ODDANG

Authors

  • Tristanti Apriyani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.12928/mms.v1i1.1534

Keywords:

Torah, Identitas Budaya, Antropologi Sastra

Abstract

Pengarang menggunakan cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan makna sebuah budaya yang diamatinya. Ada pengarang yang menyampaikannya secara langsung dan terbuka, namun ada juga yang menyampaikan melalui representasi tanda atau simbol. Mengutip rumusan budaya yang dikemukakan Collier (1994: 36-44) bahwa budaya merupakan seperangkat sistem simbol, makna dan norma yang ditransmisikan secara historis. Ketiga perangkat sistem tersebut nantinya akan membentuk sebuah identitas kebudayaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji identitas budaya Toraja yang tergambar dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang. Kekayaan estetika etnografi dalam novel Puya ke Puya dikaji dengan pendekatan antropologi sastra. Oddang menggambarkan konsepsi magis orang Toraja ke dalam tiga simbol, yaitu Puyya, Pohon Tarra, dan Tongkonan

References

Collier, Mary Jane, 1994, Cultural Identity and Intercultural Communication, dalam Samovar, Larry A. dan Porter, Ricard E. (eds), Intercultural Communication: A Reader, Berlmont: Wadsworth, h. 36-44.

Embon, Debyani dan Saputra, I Gusti Ketut Alit. 2018. Sistem simbol dalam upacara adat Toraja rambu solo: kajian semiotik dalam Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 3 No 7 (2018).

Faruk. 2012. Metode Penelitian sastra, sebuah penjelajahan awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Guntara, Fuad. 2016. Kajian Sosial Budaya Rambu Solo dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Vol 1, No 2,

Hidayah, Nurul Mei. 2018. Tradisi Pemakaman Rambu Solo Di Tana Toraja Dalam Novel Puya Ke Puya Karya Faisal Oddang (Kajian Interpretatif Simbolik Clifford Geertz), Jurnal Interpretatif Simbolok Clifford Geertz, Vol 01, No 01 Tahun 2018.

Indratno, Imam, dkk. 2016. Silauna Tongkonan sebagai sebuag realitas Tondok, dalam Jurnal Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Vol 4, No.1, Januari 2016.

KSPN Toraja. 2016. Rencana pembangunan infrastruktur terpadu kawasan strategis pariwisata pegunungan dan budaya. Jakarta : Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative data analysis, a methods sourcebook, edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.

Moleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasir, M. 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta: Usaha Nasional.

Oddang, Faisal. 2015. Puya ke Puya. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Palmer, Richard E. 2003. Hermeneutika, Teori Baru Mengenai Interpretasi, terj. Musnur Hery. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, I Nyoman Kutha. 2011. antropologi sastra: perkenalan awal (anthropology Literature: an Early Introduction) dalam Metasastra, Vol. 4 No. 2, Desember 2011.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Prosa Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sariubang, Matheus, Qomariyah, R, dan Kristanto, L. 2010. Peranan ternak kerbau dalam masyarakat adat Toraja di Sulawesi Selatan (The Role of Buffalo in Culture Toraja Ethnic in South Sulawesi) dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010.

Sultan, St. Hadidjah dan Mayasari, Karina. 2014. Teknologi dan konstruksi rumah tradisional toraja (Tongkonan) technology and construction of Toraja traditional house (Tongkonan), dalam Jurnal Masalah Bangunan, Vol. 49 No. 1 Juli 2014.

Ting-Toomey, Stella. (1999). Communication Across Culture. New York: The Guilford Publications, Inc.

Wahyuni, Irni. 2018. Nilai budaya yang terkandung dalam novel puya ke puya karya Faisal Oddang†dalam Prosiding Senasbasa, Edisi 2 Tahun 2018.

Downloads

Published

2020-01-31