Representasi Jangsanbeom dan Konstruksi Makna Budaya dalam Media Populer di Busan

Authors

  • Boyeon Kim Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Abdul Haris Universitas Indonesia Mandiri, Lampung, Indonesia
  • Daehwan Kim Gyeongseong University, Busan, South Korea

DOI:

https://doi.org/10.12928/mms.v6i2.14174

Keywords:

Cerita Rakyat, Makna Budaya, Mitos, Representasi

Abstract

Pada cerita rakyat yang berkembang di Busan terdapat salah satu mitos tentang makhluk ghaib yang disebut Jangsanbeom. Cerita rakyat yang mengangkat mitos Jangsanbeom mengalami proses rekonstruksi naratif dan visual seiring dengan berkembangnya teknologi dan media digital. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi media yang berkaitan dengan Jangsanbeom. Untuk analisis data, digunakan teknik analisis wacana yang dilakukan secara tematik untuk mencari pola atau tema berulang dalam teks atau wacana media. Hasil penelitian menemukan bahwa mitos Jangsanbeom sebagai simbol budaya Busan ingin dipertahankan dalam bentuk aslinya agar nilai-nilai tradisional, sejarah, dan warisan budaya terus terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Tuntutan komersialisasi mendorong adaptasi dan modifikasi mitos tersebut agar lebih menarik dan mudah diterima masyarakat di berbagai kalangan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kajian budaya dan sastra lisan dengan menunjukkan bagaimana representasi mitos lokal dapat menjadi arena pertarungan ideologis antara pelestarian identitas budaya dan tuntutan globalisasi, serta menyoroti pentingnya strategi adaptasi budaya dalam media populer sebagai bentuk pelestarian yang relevan di era digital.

References

Achmad, A. R., Natasia, R., & Haliq, A. (2025). Revitalisasi Tradisi Lisan Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal di Era Modern. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(02), 211–230. https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/26811

Afriza, A., & Zulfadhli, M. (2022). Peringkat Cerita Rakyat ‘Patahnya Gunung Daik: Kumpulan Cerita Rakyat Kepulauan Riau’menurut Persepsi Siswa SMA. Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 1(5), 623–638. https://doi.org/10.55909/jpbs.v1i5.145

Ahmadi, M., Ardianti, S. D., & Pratiwi, I. A. (2021). Nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Sendang Widodari Kabupaten Kudus. Progres Pendidikan, 2(1), 1–6. https://doi.org/10.29303/prospek.v2i1.55

Dahal, H., & Bhatta, B. (2021). Folktales: A moral message from the past to the future generation. Nepal Journal of Multidisciplinary Research, 4(1), 31–43. https://doi.org/10.3126/njmr.v4i1.36618

Gabriel Cristina. (2024). Acehnese Folklore and Social Behavior. Journal of Aceh Studies, 1(1), 51–60. https://doi.org/10.63924/joas.v1i1.47

Ginting, M. I. (2025). Cerita Rakyat Interaktif: Media Literasi Digital Berbasis Budaya Lokal untuk Anak Sekolah Dasar. Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan Dan Pembelajaran), 8, 230–239. https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/view/8471

Hall, S. (2019). Encoding—Decoding (1980). In Crime and media (pp. 44–55). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780367809195-6

Hall, S. (2020). The work of representation. In The applied theatre reader (pp. 74–76). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429355363-15

Hall, S. (2024). Culture, the media and the ‘ideological effect.’ In New Critical Writings in Political Sociology (pp. 341–374). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781003572923-19

Hall, S., Evans, J., & Nixon, S. (2024). Representation: Cultural representations and signifying practices.

Indiarti, W. (2017). Nilai-nilai pembentuk karakter dalam cerita rakyat asal-usul Watu Dodol. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 6(1), 26–41. https://doi.org/10.26499/jentera.v6i1.334

Junaini, E., Agustina, E., & Canrhas, A. (2017). Analisis nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat seluma. Jurnal Ilmiah KORPUS, 1(1), 39–43. https://doi.org/10.33369/jik.v1i1.3202

Khasanah, U., Fathurohman, I., & Setiawan, D. (2022). Pendidikan Karakter Dalam Cerita Rakyat Genuk Kemiri. Jurnal Educatio Fkip Unma, 8(1), 60–64. https://doi.org/10.31949/educatio.v8i1.1611

Kusmiatun, A. (2018). Cerita rakyat Indonesia sebagai materi pembelajaran BIPA: mengusung masa lalu untuk pembelajaran BIPA masa depan. Diksi, 26(1), 24–28. https://doi.org/10.21831/diksi.v26i1.25439

Merdiyatna, Y. Y. (2019). Struktur, konteks, dan fungsi cerita rakyat Karangkamulyan. Jurnal Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.33751/jsalaka.v1i2.1283

O’Donnell, V. (2020). Cultural studies theory: The production and consumption of meaning. In Handbook of Visual Communication (pp. 203–218). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429491115-18

Sabban, M. M. (2024). Edukasi bahasa dan sastra untuk masyarakat: Memperkenalkan cerita rakyat lokal. ABDIMAS UBN: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Banda Naira, 1(1), 9–13. https://josths.id/ojs3/index.php/bakubantu/article/view/386

Safitri, P. I., Rafli, Z., & Setiadi, S. (2023). Cerita rakyat sebagai bahan ajar dalam pembelajaran BIPA. Membaca; Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 127–134. https://doi.org/10.30870/jmbsi.v8i1.19711

Setiartin, T., Hidayat, E. W., Lisnawati, I., Pitrianti, S., Abidin, Y., & Rahmat, M. F. (2024). Development of Multiliteracy-Based Folklore Interactive Media in Blended Learning. Journal of Engineering Science and Technology, 19(5), 1953–1973.

Setyawan, A., Suwandi, S., & St Y, S. (2017). Muatan pendidikan karakter dalam cerita rakyat di Pacitan. Jurnal Pendidikan Karakter. https://doi.org/10.21831/jpk.v7i2.21778

Simanjuntak, M. M. (2021). Analisis Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat “Mado-Mado Nias.” Kode: Jurnal Bahasa, 10(4), 136–149. https://doi.org/10.24114/kjb.v10i4.30770

Suharti, R. (2013). Aspek nilai budaya dalam cerita rakyat Sumbawa.

Sulastri, Y., & Apriyani, T. (2021). Tradisi kepungan tumpeng tawon desa mangunweni kecamatan ayah Kabupaten Kebumen: kajian folklor. MIMESIS, 2(2), 138–146. https://doi.org/10.12928/mms.v2i2.4328

Sultana, S., Rusdiawan, R., & Gunayasa, I. B. K. (2019). Fungsi Cerita Rakyatsabuk Bidadari Dalam Masyarakat Suku Sasak. LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching, 16(1), 109–122. https://doi.org/10.30957/lingua.v16i1.578

Xie, Y., Yasin, M., Alsagoff, S., & Hoon, L. (2022). An overview of Stuart Hall’s encoding and decoding theory with film communication. Multicultural Education, 8(1), 190–198. http://ijdri.com/me/wp-content/uploads/2022/01/24.pdf

Yaacob, A., & Lubis, A. H. (2022). The Development of Web-Based Teaching Materials Integrated with Indonesian Folklore for Indonesian Language for Foreign Speakers Students. International Journal of Language Education, 6(1), 46–62. https://doi.org/10.26858/ijole.v6i1.22957

Yolferi. (2018). Kearifan lokal dalam cerita rakyat sebagai media pengenalan budaya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Kongres Bahasa Indonesia.

zikri Wiguna, M., & Alimin, A. A. (2018). Analisis nilai-nilai moral dalam cerita rakyat Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Bahasa, 7(1), 143–158. https://journal.upgripnk.ac.id/index.php/bahasa/article/view/833

Zort, Ç., Karabacak, E., Oznur, Ş., & Daglı, G. (2023). Sharing of cultural values and heritage through storytelling in the digital age. Frontiers in Psychology, 14, 1104121. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1104121

김윤희. (2018). 고전 설화의 현대적 변용을 통해 살펴본 우리 사회의 불안-’해님 달님 이야기’와 영화< 장산범>-. 동아시아고대학, 51, 125–154. https://doi.org/10.17070/aeaas.2018.09.51.125

염승연. (2022). 호환 (虎患) 에 기반한 체험주의적 상상력-‘창귀 (倀鬼)’와 설화< 호식당할 팔자> 를 중심으로. 남도민속연구, 44, 179–205. https://doi.org/10.46247/NF.44.6

오정미. (2018). ’범’군 설화의 연행 연구: 창귀, 백호, 인면괴수, 장산범을 중심으로: 창귀, 백호, 인면괴수, 장산범을 중심으로. 국어문학, 68, 87–117.

이소윤. (2018). 뉴미디어 시대에 등장한 도시괴담 장산범 연구. 구비문학연구, 48, 215–261. https://doi.org/0.22274/KORALIT.2018.48.007

최어진. (2022). 장산범‧ 창귀 이야기의 매체 전환과 그 의미-웹툰 및 대중가요를 중심으로. 문화와융합, 44(5), 385–406. https://doi.org/10.33645/cnc.2022.5.44.5.385

Published

2025-07-30

Issue

Section

Articles