PELATIHAN TEKNOLOGI KIMIA TERAPAN PEMBUATAN SABUN CAIR CUCI PIRING, SABUN MANDI HERBAL DAN TEPUNG AMPAS KELAPA IBU-IBU ‘AISYIYAH RANTING PERUMNAS CONDONG CATUR, DEPOK, SLEMAN

Authors

  • Siti Salamah UAD
  • Endah Sulistiawati UAD
  • Agus Aktawan UAD

DOI:

https://doi.org/10.12928/jp.v1i2.326

Keywords:

Sabun Cair, Sabun Mandi Herbal, Tepung Ampas Kelapa.

Abstract

Usaha rumah makan skala menengah maupun sederhana berkembang sangat baik di area

depok, sleman, yogyakarta dimana yogyakarta merupakan kota pelajar dan kota pariwisata. Banyaknya konsumen yang berasal dari mahasiswa dan wisatawan serta perlu terjaganya kebersihan terutama alat makan sehingga kebutuhan akan sabun cair semakin meningkat. Kebutuhan akan sabun mandi juga mengalami peningkatan terutama dari industri perhotelan dan losmen. Peningkatan kebutuhan akan sabun cair dan sabun mandi ini perlu dipahami oleh warga sekitar khususnya dan mengetahui cara membuatnya, dengan harapan dapat dikembangkan menjadi produksi skala rumah tangga (pemberdayaan ekonomi). Pengabdian masayarakat ini melatih kelompok ibu-ibu ‘Aisyiah perumnas condongcatur, depok. Ibu-ibu diberikan pemahaman tentang teknologi kimia terapan tentang pembuatan sabun cair cuci piring, sabun mandi herbal dan tepung ampas kelapa yang berkualitas. Sabun cair terbuat dari texapon, sodium sulfat, comperland, asam sitrat, EDTA, parfum, propilen glikol dan aquades yang dicampur, diaduk secara perlahan dan kontinyu. Sabun cair yang terbentuk dimasukkan dalam botol-botol. Sabun mandi herbal terdiri dari NaOH, aquades, castor oil, minyak kelapa dan minyak zaitun dimana bahan–bahan tersebut dicampur sesuai prosedurnya. Sabun dibentuk dalam cetakan dan ditunggu hingga 7 hari agar saponifikasi terjadi. Tepung ampas kelapa dibuat dari ampas parutan kelapa yang telah diambil santannya, ampas kelapa tersebut disangrai sampai betul-betul kering lalu diblender sampai halus seperti tepung. Ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan yang menghasilkan sabun cuci piring 6 botol (volume 150 ml) dari 1 resep. Sabun mandi herbal, 1 resep bahan menjadi 12 buah sabun dengan ukuran diameter 3 cm. 1 kg kelapa parut akan diperoleh 500 gram tepung ampas kelapa

berkualitas.

Keywords: Sabun Cair, Sabun Mandi Herbal, Tepung Ampas Kelapa. 

References

Amoo, I.A., 2004, Effect of roasting on the chemical compisition of coconut (Cocos nucifera) seed fluor and oil, Journal of Food, Agriculture, and Environment.
Anggraini, T., Ismanto, S.D., dan Dahlia. (2015). The Making of Transparent Soap from Green Tea Extract. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology. Vol. 5 (2015), No. 4, ISSN: 2088-5334.
Hart. H., 1983. Organic Chemistry A Short Course, Sixth Edition.
Ketarens,S.,1986, pengantar Teknologi minyak dan lemak pangan, UI Press, Jakarta. Krishna, G.A.G., Raj, G., Bhatnagar, A.S., Kumar, P.P.K., and Chandrashekar, P., 2010,
"Coconut Oil: Chemistry, Production and Its Applications-A Review", Indian
Coconut Journal, pp.15-27.
Kusumaningsih, W.S. dan Hastuti, S. (2014) , “ Pengaruh Ektrak Etanol dan Dekokta kulit
manggis sebagai pewarna terhadap kualitas sabun organik transparan berbasis minyak jelantah yang dimurnikan dengan ektrak mengkudu dengan pengaroma kulit jeruk purut ( Citrus Hystrix). Indonesia Journal On medical Science, Volume 1, N0 2, ISN: 2355 -1313, pp. 47 -54
Morrison and Boyd, “Organic Chemistry”, Fourth Edition.
Rozi, M. (2013) , Formulasi Sediaan Sabun mandi transparan minyak atsiri Jeruk nipis
dengan Cocamed Dea sebagai surfactan, skripsi, Fakultas farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Riswitanto, 2009, Kimia Organik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Santoso, Imam, 2014, Petunjuk Praktikum Kima Terapan, Prodi Teknik Kimia, FTI,
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Sulistiawati, E., Santosa, I., Yunizar, R.A.P.S., dan Saka, A.A. (2015). Pengaruh Suhu pada
Pengeringan Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Chemica. Vol. 2. No. 2. Desember 2015. ISSN: 2355-8776.

Downloads

Published

2018-12-31

Issue

Section

Articles