PRAKTIK HYGIENE SANITASI PEMERAH SAPI DENGAN ANCAMAN YANG DITIMBULKAN OLEH C. albicans DI DUSUN GONDANG SLEMAN YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.12928/jkpl.v2i1.4165Keywords:
Hygiene Sanitasi, Pemerah Sapi, C. albicansAbstract
Latar Belakang: Lokasi pemerah sapi di dapati beberapa tempat proses pemerahan susu berada di sebelah kandang sapi, dimana lingkungan kandang tersebut terlihat tidak higienis dengan kotoran sapi terlihat menumpuk di dalam dan diluar kandang, serta di beberapa peternakan sapi fasilitas sanitasi untuk cuci tangan tidak dilengkapi sabun. Peneliti mendapati beberapa tempat proses pemerahan susu berada di sebelah kandang sapi, dimana lingkungan kandang tersebut terlihat tidak higienis dengan kotoran sapi terlihat menumpuk di dalam dan diluar kandang, serta di beberapa peternakan sapi fasilitas sanitasi untuk cuci tangan tidak dilengkapi sabun. Para pemerah susu sapi memiliki kebiasaan atau perilaku tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan lengkap seperti sarung tangan, masker, baju khusus dan tutup kepala pada saat melakukan pemerahan, tidak mencuci tangan memakai sabun, serta jarang memandikan sapi sesaat sebelum diperah. Sehingga beberapa masalah tersebut dapat berimplikasi pada kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri pada saat memerah susu.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Jenis rancangan penelitian adalah cross sectional. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan tentang C.Albicans, tingkat pengetahuan tentang sanitasi, lama beternak, sedangkan variabel terikatnya adalah praktik hygiene sanitasi pemerah sapi.
Hasil: Tidak Ada Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Praktik Hygine Sanitasi Pemerah Sapi di Dusun Gondang, Sleman, Yogyakarta. Tidak Ada Hubungan antara Lama Beternak dengan Praktik Hygine Sanitasi Pemerah Sapi di Dusun Gondang, Sleman, Yogyakarta. Tidak Ada Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Praktik Hygine Sanitasi Pemerah Sapi di Dusun Gondang, Sleman, YogyakartaReferences
Ditjennak. (2014). Statistik Peternakan 2014 Jakarta. In Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. http://ditjennak.pertanian.go.id/
Langford, FM, Rutherford, KMD, Sherwood, L, Jack, MC, Lawrence, AB & Haskell, M. (2011). Behavior of cows during and after peak feeding time on organic and conventional dairy farms in the United Kingdom. Journal of Dairy Science, 94(2), 746–753. https://doi.org/10.3168/jds.2010-3309
Mulyani, E. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kejadian Penyakit Dermatomikosis RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. In Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
PaviÄić1, Z., Cergolj, M., Balenović, T., Ekert-Kabalin, A., Valpotić, H. (2008). Influence of udder sanitation on hygienic quality of cow milk. Veterinarski Arhiv, 8(2), 105–122.
Pratiwi, D.A., D. (2016). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Peternak Sapi Perah dengan Penerapan Prosedur Pemerahan. In Naskah Ilmiah Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.
Wijiastutik. (2012). Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Kanisius.
Yusri, R, S., dan Wulandari, R. (2016). Analysis Economic Of Dairy Cattle Households “Merapi Project†in Pagerjurang Permanent Occupancy, Cangkringan, Sleman Regency. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, UGM.