HUBUNGAN ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) DENGAN INSIDENCE RATE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013-2017

Authors

DOI:

https://doi.org/10.12928/jkpl.v1i2.4159

Keywords:

Lava-free number (ABJ), IR DHF, Sleman District Health Office

Abstract

Background : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) was widely found in tropical and sub-tropical regions. WHO noted Indonesia as a country with the highest DHF cases in Southeast Asia. DHF was an endemic disease, discovered in

1954, entered Indonesia in 1968. In Sleman Regency, the number of DHF cases in

2017 was 427 (IR 46.31 of 100,000 population with 3 deaths (CFR 0.7%). The number of cases was decreased, compared to 2016. That was recorded at 880 cases (IR 82.7 of 100,000 population with 9 deaths (CFR 1%). Larva-free number (ABJ)  in Sleman Regency was 91.79%, below standard 95%. But the incidence of DHF was decreased. The general objective of study was determined the relationship between ABJ with the Incidence Rate of DHF in Sleman Regency in

2013-2017.

Method : The population was the incidence of DHF in Sleman Regency in 2013 - 2017, using secondary data. The independent variable was ABJ and the Incidence Rate of DHF as the dependent variable. Univariate analysis was done to get a decription of ABJ and IR DHF. Bivariate analysis was performed to examine the relationship between ABJ and DHF Incidence Rate. The strength of relationship was obtained by regression and correlation analysis.

Result : these results was showed a very low relationship and a positive pattern. A coefficient of determination was closed to zerro, indicated no relationship.

Conclusion : between 2013-2017, the Larva-free Numbers in Sleman Regency was fluctuated, in 2016-2017 it was below standard. Incidence Rate in Sleman Regency 2013-2017 was fluctuated, the lowest case occurred in 2017. There was a weak negative relationship between ABJ and IR DHF in Sleman Regency namely 2013-2017, but statistically not meaningful.

References

Ariati, J. and Anwar, D. (2012) „Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Faktor Iklim di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau‟, Jurnal Ekologi Kesehatan, 11(4), pp. 279–286.
Asmara, L. (2008) „Hubungan angka bebas jentik ( ABJ ) dengan insidens rate kasus tersangka demam berdarah dengue di tingkat kecamatan kotamadya Jakarta Timur tahun 2005-2007‟, 2007.
Astryana C Lomi, Martini, L. S. (2015) „Hubungan Kepadaatan Vektor dengan Kejadian DBD di Kelurahan Bandarharjo Kota Semarang‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), pp. 121–126.
Azlina A, Adrial, A. E. (2016) „Hubungan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Keberadaan Larva Vektor DBD di Kelurahan Lubuk Buaya‟, Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1), pp. 221–227. Available at: http://jurnal.fk.unand.ac.id.
Danang, S. (2012) Statitik Non Parametrik untuk Kesehatan. Cetakan I.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2017) Profil Kesehatan Kabupaten Sleman
Tahun2017.
Dinkes Kab. Sleman (2018) Laporan Pelaksanaan Tugas Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2017.
Ditjen P2PL, kementrian kesehatan R. I. (2011) Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Kementerian Kesehatan. Available at: www.kemenkes.com.
DIY, D. K. (2018) Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta 2017. Pertama.
Yogyakarta.
Gama, A. and Betty, F. (2010) „Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah
Dengue di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali‟, Eksplanasi Volume 5
Nomor 2 Ediisi Oktober 2010, 5, p. 3.
Heriyani, F. and Husairi, A. (2008) „Hubungan Angka Bebas Jentik (ABJ) dengan Kejadian Demam Berdarah di Kelurahan Landasan Ulin Barat Pada Bulan Januari - September 2007‟, Kalimantan Scientiae, 26, p. 1,2.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pusat data dan surveilance
epidemiologi (2010) „Demam Berdarah Dengue di Indonesia tahun 1968 –
2009‟, Buletin Jendela Epidemiologi, 2, p. 1.
Kesehatan Republik Indonesia, K. (2014) Petunjuk Teknis Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota 2013. rev 2014. Jakarta.
Kunoli, F. J. (2013) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Untuk Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat. pertama. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kusumo, R. A., Setiani, O. and Budiyono (2014) „Evaluasi Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang Tahun 2011 (Studi di Dinas Kesehatan Kota Semarang)‟, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol. 13 No, pp. 1–4.
Notoatmodjo, S. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed Rev. Jakarta: PT Rineka Cipa Jakarta.
Priyatno, D. (2012) Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Cetakan I.
Edited by Ridwan. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Pusdalops, K. S. (2016) Curah Hujan 2016 dan Peringatan Dini Cuaca Wilayah Sleman, https://sdin.slemankab.go.id. Available at: https://sdin.slemankab.go.id/2016/09/22/curah-hujan-2016-dan-
peringatan-dini-cuaca-wilayah-sleman/.
Ratag, B., Prang, J. and Soputan, N. O. (2013) „Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue pada Pasien Anak di Irina E BLU RSUP Prof. DR. R. D, Kandou Manado‟, journal, pp.
1–5.
S Parida, S., Dharma, S. and Hasan, W. (2013) „Hubungan Keberadaan Jentik Aedes aegypti dan Pelaksanaan 3M Plus dengan Kejadian Penyakit DBD di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan Tahun 2012‟, Lingkungan dan Kesehatan Kerja, 2(2), pp. 1–7.
Santosa, R. G. (2004) Statistik. Ed I. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sastroasmoro, P. D. D. S. and Ismael, P. D. S. (2011) Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. edisi ke-4. Jakarta: Cv Sagung Seto Jakarta.
Sholehhudin, M. and Ma‟rufi, I. (2014) „Hubungan Sanitasi Lingkungan, Perilaku Pengendalian Jentik dan Nyamuk, dan Kepadatan Penduduk dengan Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten Jember ( Relationship of Environmental Sanitation, Mosquito and Larva Haemoraghic Fever / DHF in Je‟, e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2(3), pp.
476–484.
Sintorini, M. M. (2007) „Pengaruh Iklim terhadap Kasus Demam Berdarah
Dengue‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2(1), pp. 11–18.
Sleman, D. K. (2017) Perubahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
Tahun 2016-2021. pertama. Sleman.
Sleman, D. K. S. (2018) Profil Kesehatan Kabupaten Sleman 2018. pertama.
Yogyakarta.
Soedarto (2012) Demam Berdarah Dengue Dengue Haemorrhagic Fever. Jakarta: Cv Sagung Seto Jakarta.
Sucipto, P. T., Raharjo, M. and Nurjazuli (2015) „Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di Kabupaten Semarang‟, Kesehatan Lingkungan Indonesia, 14(2), pp. 51–56.
Sugiyono, P. D. (2011) Metode Penelitian Kualitatif kualitatif dan R&D. Cetakan
Ke. Bandung: Penerbit Alfabeta Bandung.
Sukohar A (2014) „Demam Berdarah Dengue ( DBD )‟, Medula, 2(2), pp. 1–15. Susilani, A. T. and Wibowo, T. A. (2015) Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Untuk Mahasiswa Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Penerbit Graha
Cendekia.
Tamza, R. B., Suhartono, D. and Dharminto, D. (2013) „Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung, Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 2, April
2013 Online di‟, journal, 2(April), pp. 1–9.
Widodo, N. P. (2013) „Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara

Downloads

Published

2020-07-01

Issue

Section

Articles